Siapa pun, setelah bekerja senantiasa membutuhkan istirahat sesuai dengan tenaga dan pikiran yang dikeluarkan. Entah para eksekutif, para buruh, atau para pedagang. Istirahat untuk meregangkan otot yang dan merelaksasi otak yang sedikit tegang.
Banyak cara dan tentunya berbeda dalam mengisi istirahat. Bagi para eksekutif tentu lebih pas jika istirahat di kafe dengan sajian masa kini. Bagi sales jalanan tentu lebih pas istirahat di warung pinggir jalan sambil klebas-klebus merokok di bawah rindangnya pohon. Bagi tukang becak lebih banyak digunakan untuk tiduran di jok becaknya di pinggir trotoar.
Setengah hari setelah keliling, ia pun istirahat di pinggir jalan sambil menghitung rupiah yang telah diperolehnya. Seratus enam puluh lima ribu rupiah. Hasil yang cukup. Setelah menghitung ia pun menyalakan dan menghisap rokoknya. Sekedar merokok ternyata bisa membuat pikiran melantur kemana-mana, katanya. Maka ia pun duduk sambil mengisi TTS yang dibelinya dari seorang penjual Koran yang ada di salah satu sudut perempatan jalan tempat di mana mereka menunggu calon pembeli.
Mengisi TTS selain untuk mengisi waktu juga bisa mengasah otak agar tidak tumpul. Hebat juga Cak Bakar ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H