Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yudas, Pilatus, dan Petrus Potret Kelemahan Manusia akan Harta, Kekuasaan, dan Seksualitas!

19 April 2014   06:01 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:29 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yudas jatuh dalam penyesalan yang amat sangat setelah mendengar dan mengetahui sendiri bahwa Yesus disiksa oleh orang-orang Yahudi. Ia menemui para imam dan membanting 30 keping perak yang didapatnya setelah berkhianat. Dalam penyesalan dan keputusasaan, ia pun tak tahu lagi apa yang harus diperbuatnya. Hati dan pikirannya menjadi gelap dan keputusan yang amat hina diambilnya dengan mengakhiri hidupnya…..

0 0 0 0

1397836797139109337
1397836797139109337

Pilatus duduk termenung di kursinya dan tak tahu lagi apa yang harus diperbuatnya atas pesakitan di hadapannya. Pilatussama sekali tak menemukan kesalahan atau pelanggaran hukum Kekaisaran Roma.

Di hadapan khalayak, Pilatus pun berteriak ingin membebaskan Yesus “Aku tidak menemukan kesalahan apa pun dariNya…..!”

Tetapi orang-orang Yahudi berseru lantang “Jika engkau membebaskan orang ini, engkau bukanlah sahabat Kaisar!” Sebuah seruan yang menggetarkan dan menggoyahkan kekuasaan yang sulit didapatkan dari Kekaisaran Roma.

Pilatus pun mencuci tangannya di sebuah waskom tanda ia tak mau bertanggungjawab atas hukuman yang dijatuhkan atas diri Yesus.

0 0 0 0

1397836824669580311
1397836824669580311

Petrus, lelaki yang berprofesi nelayan yang berpostur tegar, gagah, dan tampak berwibawa menjadi lemah tanpa daya ketika seorang wanita yang hanya bertugas menjaga pintu istana Imam Agung berkata “Bukankah kamu muridNya?”

Petrus yang keras hati bagaikan karang menjadi lunglai takut menjadi pesakitan dan berseru “Bukan!”

0 0 0 0

Tiga kejahatan utama manusia senantiasa bergelut atas nama harta, kekuasaan, dan seksualitas sejak dulu hingga kini. Tiga unsur yang seharusnya menyempurnakan manusia menjadi sesuatu yang menghancurkan karena nafsu dan keserakahan tanpa batas.

Akankah ini juga menjadi penyempurna para calon legislatif untuk menjadi wakil-wakil yang akan membawa kemakmuran, kedamaian, dan kesejahteraan masyarakat? Atau sebaliknya justru membawa pada kegelapan dan kenestapaan di balik jeruji penjara?

Korban-korban nafsu dan keserakahan duniawi telah memberi contoh. Jangan ada yang terjerembab lagi seperti Yudas, Pilatus, dan Petrus!

-

-

Sumber gambar: id.wikipedia.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun