Yudas jatuh dalam penyesalan yang amat sangat setelah mendengar dan mengetahui sendiri bahwa Yesus disiksa oleh orang-orang Yahudi. Ia menemui para imam dan membanting 30 keping perak yang didapatnya setelah berkhianat. Dalam penyesalan dan keputusasaan, ia pun tak tahu lagi apa yang harus diperbuatnya. Hati dan pikirannya menjadi gelap dan keputusan yang amat hina diambilnya dengan mengakhiri hidupnya…..
0 0 0 0
Pilatus duduk termenung di kursinya dan tak tahu lagi apa yang harus diperbuatnya atas pesakitan di hadapannya. Pilatussama sekali tak menemukan kesalahan atau pelanggaran hukum Kekaisaran Roma.
Di hadapan khalayak, Pilatus pun berteriak ingin membebaskan Yesus “Aku tidak menemukan kesalahan apa pun dariNya…..!”
Tetapi orang-orang Yahudi berseru lantang “Jika engkau membebaskan orang ini, engkau bukanlah sahabat Kaisar!” Sebuah seruan yang menggetarkan dan menggoyahkan kekuasaan yang sulit didapatkan dari Kekaisaran Roma.
Pilatus pun mencuci tangannya di sebuah waskom tanda ia tak mau bertanggungjawab atas hukuman yang dijatuhkan atas diri Yesus.
0 0 0 0
Petrus, lelaki yang berprofesi nelayan yang berpostur tegar, gagah, dan tampak berwibawa menjadi lemah tanpa daya ketika seorang wanita yang hanya bertugas menjaga pintu istana Imam Agung berkata “Bukankah kamu muridNya?”
Petrus yang keras hati bagaikan karang menjadi lunglai takut menjadi pesakitan dan berseru “Bukan!”
0 0 0 0
Tiga kejahatan utama manusia senantiasa bergelut atas nama harta, kekuasaan, dan seksualitas sejak dulu hingga kini. Tiga unsur yang seharusnya menyempurnakan manusia menjadi sesuatu yang menghancurkan karena nafsu dan keserakahan tanpa batas.
Akankah ini juga menjadi penyempurna para calon legislatif untuk menjadi wakil-wakil yang akan membawa kemakmuran, kedamaian, dan kesejahteraan masyarakat? Atau sebaliknya justru membawa pada kegelapan dan kenestapaan di balik jeruji penjara?
Korban-korban nafsu dan keserakahan duniawi telah memberi contoh. Jangan ada yang terjerembab lagi seperti Yudas, Pilatus, dan Petrus!
-
-
Sumber gambar: id.wikipedia.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H