Kesenangan setiap memang orang berbeda, mulai dari membaca sampai keluthusan ke tengah hutan. Atau memelihara hewan sampai berburu hewan liar di tengah hutan. Bicara tentang memelihara hewan, yang menarik disimak adalah memelihara burung merpati.
Di pedesaan atau di perkampungan pinggiran kota, memelihara merpati masih mudah ditemui. Ada yang memelihara merpati sekedar sebagai penghias halaman rumahnya, ada yang beternak untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging merpati untuk rumah makan, ada juga yang memelihara untuk pembibitan merpati aduan.
Di kota memelihara merpati sudah jarang dilakukan, sebab merpati mudah dijinakkan sehingga gampang diembat oleh mereka yang jail. Selain itu, burung merpati termasuk hewan yang jorok karena suka membuang kotoran seenaknya. Termasuk di jemuran pakaian tetangga.
[caption id="attachment_304728" align="aligncenter" width="300" caption="Seorang anak membawa sangkar yang berisi beberapa merpati jantan untuk dilepas ikut lomba."]
[caption id="attachment_304730" align="aligncenter" width="400" caption="Atau diangkut dengan motor lalu dilepas dari jarak 300m"]
Merpati banyak sekali jenisnya, namun yang paling banyakdipelihara adalah jenis merpati pos yang dapat digunakan sebagai merpati aduan atau lomba merpati. Lomba merpati dalam masyarakat sering disebut sebagai andoan dara. Ada satu mitos dalam memelihara merpati aduan atau dara andoan, jika merpati betina bertelor maka telor tidak boleh dieramkan apalagi ditetaskan. Maka harus dibuang dan tidak boleh dimasak oleh yang empunya. Padahal initinya, agar merpati jantan tetap bergairah melihat merpati betina sehingga tetap trengginas bila berlomba. Jika merpati betina mengerami maka merpati jantan enggan meninggalkan sangkarnya dan malas terbang. Bukankah merpati ( dan bangau ) termasuk hewan yang tidak mau poligami. Setia pada pasangan hingga mati…..
Lomba merpati biasanya diadakan di pinggiran sawah yang luas tanpa halangan pepohonan besar yang berarti. Kegiatan ini biasanya diadakan pada sore hari antara jam 3 hingga jam 5, sepulang bekerja. Beberapa tahun yang lalu, di beberapa tempat atau wilayah kegiatan lomba merpati aduan sempat berhenti sejenak setelah ditengarai oleh aparat keamanan sebagai ajang perjudian terselubung.
Kini, kegiatan andoan dara mulai menggeliat kembali. Kesadaran masyarakat bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomiannya dengan penjualan bibit merpati, pakan, sangkar, dan memberi pekerjaan bagi anak-anak yang bertugas melepas merpati jantan semakin memesatkan andoan dara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H