Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Lomba Merpati Aduan (Andoan Dara)

27 April 2014   19:47 Diperbarui: 4 April 2017   18:04 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1398576952316552758
1398576952316552758

1398576990518328607
1398576990518328607

1398577058547837210
1398577058547837210

Kesenangan setiap memang orang berbeda, mulai dari membaca sampai keluthusan ke tengah hutan. Atau memelihara hewan sampai berburu hewan liar di tengah hutan. Bicara tentang memelihara hewan, yang menarik disimak adalah memelihara burung merpati.

Di pedesaan atau di perkampungan pinggiran kota, memelihara merpati masih mudah ditemui. Ada yang memelihara merpati sekedar sebagai penghias halaman rumahnya, ada yang beternak untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging merpati untuk rumah makan, ada juga yang memelihara untuk pembibitan merpati aduan.

Di kota memelihara merpati sudah jarang dilakukan, sebab merpati mudah dijinakkan sehingga gampang diembat oleh mereka yang jail. Selain itu, burung merpati termasuk hewan yang jorok karena suka membuang kotoran seenaknya. Termasuk di jemuran pakaian tetangga.

[caption id="attachment_304728" align="aligncenter" width="300" caption="Seorang anak membawa sangkar yang berisi beberapa merpati jantan untuk dilepas ikut lomba."]

13985771031674563255
13985771031674563255
[/caption]

[caption id="attachment_304730" align="aligncenter" width="400" caption="Atau diangkut dengan motor lalu dilepas dari jarak 300m"]

139857730164032817
139857730164032817
[/caption]

139857737057221980
139857737057221980

Merpati banyak sekali jenisnya, namun yang paling banyakdipelihara adalah jenis merpati pos yang dapat digunakan sebagai merpati aduan atau lomba merpati. Lomba merpati dalam masyarakat sering disebut sebagai andoan dara. Ada satu mitos dalam memelihara merpati aduan atau dara andoan, jika merpati betina bertelor maka telor tidak boleh dieramkan apalagi ditetaskan. Maka harus dibuang dan tidak boleh dimasak oleh yang empunya. Padahal initinya, agar merpati jantan tetap bergairah melihat merpati betina sehingga tetap trengginas bila berlomba. Jika merpati betina mengerami maka merpati jantan enggan meninggalkan sangkarnya dan malas terbang. Bukankah merpati ( dan bangau ) termasuk hewan yang tidak mau poligami. Setia pada pasangan hingga mati…..

Lomba merpati biasanya diadakan di pinggiran sawah yang luas tanpa halangan pepohonan besar yang berarti. Kegiatan ini biasanya diadakan pada sore hari antara jam 3 hingga jam 5, sepulang bekerja. Beberapa tahun yang lalu, di beberapa tempat atau wilayah kegiatan lomba merpati aduan sempat berhenti sejenak setelah ditengarai oleh aparat keamanan sebagai ajang perjudian terselubung.

Kini, kegiatan andoan dara mulai menggeliat kembali. Kesadaran masyarakat bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan perekonomiannya dengan penjualan bibit merpati, pakan, sangkar, dan memberi pekerjaan bagi anak-anak yang bertugas melepas merpati jantan semakin memesatkan andoan dara.

1398577408915349314
1398577408915349314

13985775452059901112
13985775452059901112

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun