Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Lomba Marching Band di Malang

31 Mei 2014   04:37 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:55 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1401458636295415461
1401458636295415461

1401459105212927553
1401459105212927553

14014592171067652352
14014592171067652352

14014594691716405277
14014594691716405277

Salah satu cara menggali dan mengembangkan bakat dan ketrampilan anak-anak adalah memberi kesempatan untuk memilih kegiatan yang disenanginya. Entah kegiatan yang diadakan oleh sekolah lewat ekstra kurikuler maupun kegiatan yang dapat dikembangkan lewat klub olahraga ataupun musik dan kesenian.

Kegiatan marching band atau drumband yang dalam Bahasa Indonesia ada yang menyebut gita swara, gita nada, dan gita loka, entah mana yang benar - menjadi salah satu pilihan kegiatan ekstra kurikuler beberapa sekolah.

Semakin maraknya dan banyaknya sekolah yang mengadakan kegiatan ini, pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pendidikan pada Jumat, 30 Mei 2014 mengadakan Lomba Kirab dan Marching Band untuk tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA. Gayung bersambut, maka peserta yang mendaftar pun mencapai sekitar 90 kelompok dari seluruh wilayah Malang Raya.

Parade yang diawali pada jam setengah satu siang dari depan Balaikota Malang baru selesai pada sore hari jam lima lebih lima belas menit. Antusias dari masyarakat yang begitu bagus membuat acara ini semakin semarak dan menarik. Apalagi penampilan peserta dengan seragam yang beraneka ragam dan warna serta penampilan para mayoret yang cantik dan manis atau gagah serta atraktif semakin membuat para penonton terpaku.

14014595691353262555
14014595691353262555

14014596071228704457
14014596071228704457

14014598221889142301
14014598221889142301

1401459731762955338
1401459731762955338

Penampilan peserta kali ini memang bukan hanya memakai seragam ala drumband militer atau kuno. Tetapi juga memakai kostum daerah, seperti Papua, Atjeh, Jawa, legenda Kerajaan Kediri, pakaian muslimah dan kontemporer. Bahkan ada yang memakai kostum ala Al Fatah lengkap dengan kafayeh, sedang di depannya para pemeran walisongo berjalan sambil membawa tasbih dan ada tiga orang yang naik kuda.

Lagu-lagu yang ditampilkan pun bukan hanya lagu-lagu perjuangan nasional tetapi juga lagu populer dan dangdut. Tentu saja penampilan seperti sungguh sangat menghibur.

Beberapa catatan untuk panitia pelaksana untuk kegiatan ini agar lebih tertib dan meriah adalah perlu penambahan personil pengaman dan pengatur lalulintas agar kemacetan total jalur lalulintas di tengah kota hingga jam 18.30 tidak terjadi lagi akibat kegiatan ini. Pelaksanaan bukan pada hari kerja dan pada siang hari. Beberapa anggota kelompok peserta ada yang tak bisa tampil setelah menunggu beberapa jam sebelum tampil, terutama dari tingkat sekolah dasar. Demikian juga, pendamping atau orangtua anggota peserta tak diperkenankan masuk dalam barisan yang justru mengganggu penampilan.

14014598871246327616
14014598871246327616

14014599271976437591
14014599271976437591

14014599741109955450
14014599741109955450

1401460054371439960
1401460054371439960

14014601251647991787
14014601251647991787

14014602431524987606
14014602431524987606

14014603781231793516
14014603781231793516

*Saking asyik nonton dan moto sampai penulis kelewatan memberi penilaian pada beberapa peserta….

* Foto-foto hanya diambil dari satu sudut, di depan sekolah kami.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun