Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Putri Solo dan Putri Kendedes

11 September 2014   05:00 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:02 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putri Solo, ayune kepara nyata
Pancen pinter alelewa
Dasar putri Solo
Nganggo selendang pelangi
Sumampir ana pundaki
Cunduke kembang melati
Dadi lan pantese

Melakune kaya macan luwe
Sandal jepit penganggone
Kiyet-kiyet swarane
Kelap kelip ya suwenge
Dasar, putri Solo…..

Putri Solo
Yen, ngguyu dekik pipine
Ireng manis kulitane
Dasar putri Solo

14103606271649173867
14103606271649173867

141036067371177214
141036067371177214

Itulah syair salah satu lagu keroncong yang paling disukai masyarakat, Putri Solo. Lagu yang ditembangkan oleh Waljinah dan Soendari Soekotjo amat populer di dekade 60 dan 80an. Penulis gak hapal siapa pengarang lagu ini, yang jelas cukup mengherankan mengapa pengarangnya begitu terpesona pada sosok wanita Solo. Dilihat dari syair lagu tersebut sedikit mendapat gambaran bahwa wanita atau putri Solo begitu lemah lembut, cantik, dan manis senyumnya. Sayang kulitnya agak hitam. Dalam jagad pewayangan mungkin identik dengan Dewi Wara Sembadra istri pertama Raden Arjuno.

Tapi menurut penulis, selama mengunjungi Solo banyak wanitanya yang berpenampilan seperti Srikandi. Sulit untuk diam. Apalagi banyak kompasianer wanita Solo, yang dilihat dari tulisannya menunjukkan bahwa mereka wanita aktif. Sekalipun wajah mereka tidak pernah terpampang pada photo profilenya. Entah wanita dalam lingkungan keraton?

Jadi, jika diperhatikan dengan seksama putri Solo tak jauh bedanya dengan wanita Malang keturunan Ken Dedes. Sungguh lho. Gak boleh protes..... Perhatikan foto-foto di bawah ini. Jadi gadis dan wanita Malang tak kalah dengan putri atau wanita Solo.

Salam manis untuk Putri Solo....

14103607201092557148
14103607201092557148

14103607741780392389
14103607741780392389

1410360823119568121
1410360823119568121

141036086671649250
141036086671649250

* Foto-foto jepretan sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun