Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pasar Klojen Malang, Tempat Pembelajaran Siswa Kami

2 Desember 2014   23:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:12 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1417512560476558427
1417512560476558427

141751246472562580
141751246472562580

Pasar tradisional, bagi sebagian orang senantiasa dikonotasikan dengan tempat jual beli yang kotor, jorok, becek, dan bau. Sehingga dianggap para pedagang dan pembelinya hanyalah golongan ekonomi kelas bawah.

Pada masa kini, pasar tradisional sudah mulai ada perubahan. Lantai keramik dan penanganan sampah mulai tertib dan teratur sehingga tampak lebih bersih daripada keadaan pasar tradisional sekitar sepuluh tahun yang lalu. Bahkan sebenarnya, sejak dulu pedagang di pasar tradisional kehidupannya secara ekonomi banyak yang di atas rata-rata alias termasuk kelas menengah. Demikian juga yang belanja bukan hanya kaum ekonomi kelas bawah.

14175126701998678825
14175126701998678825

1417513027915519931
1417513027915519931

[caption id="attachment_339263" align="aligncenter" width="315" caption="Orangtua ikut mendampingi."]

14175127322030038867
14175127322030038867
[/caption]

Pasar tradisional sebenarnya bukan sekedar tempat jual beli tetapi juga tempat pembelajaran yang edukatif bagi para siswa. Mengajak siswa berbelanja ke pasar tradisional mempunyai nilai tersendiri disbanding berbelanja di super market. Belanja di pasar tradisional para siswa bisa belajar tawar menawar secara langsung dengan pedagang. Disinilah para siswa belajar menggunakan uang untuk membeli sesuai dengan kebutuhan dan hidup hemat serta belajar berkomunikasi dengan sesama lewat tawar menawar. Di sisi lain para siswa juga belajar untuk memilih yang baik dan bermutu sayur, buah, ikan, tempe tahu dan segala sesuatu yang akan dibeli.

Inilah yang kami lakukan untuk mendidik kemandirian, keberanian, dan ketrampilan hidup hemat di sekolah kami dengan berbelanja di pasar tradisional, pasar Klojen yang berjarak hanya sekitar seratus meter. Tentu saja, kami wajib bekerja sama dengan orangtua, yang sebenarnya jarang berbelanja di pasar tradisional, untuk terlaksananya pembelajaran ini dengan baik.

1417512798908459271
1417512798908459271

1417512853749685344
1417512853749685344

14175129021827735075
14175129021827735075

14175129621544365363
14175129621544365363

[caption id="attachment_339269" align="aligncenter" width="315" caption="Jalan kaki, pulang dari pasar tradisional."]

1417513059345427360
1417513059345427360
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun