Latar Belakang
Tari gandrung sudah berkembang sejak tahun 1700M, pada saat itu tari gandrung dipentaskan bukan sebagai hiburan tapi sebagai ungkapan penindasan dan bentuk perlawanan masyarakat osing kepada penjajah, hingga saat ini tari gandrung menjadi ikon pariwisata daerah Banyuwangi, budaya budaya seperti tari gandrung ini rawan tergerus arus globalisasi maka dari itu hal-hal seperti ini harus diwariskan kepada generasi yang lebih muda, menurut wayan mertha dalam (Tari et al., 2014) Pewarisan tersebut dapat dilakukan melalui melalui jalus pendidikan.Â
Pendidikan tidak harus melalui pendidikan formal melainkan pendidikan non formal. Pendidikan non formal biasanya dilakukan oleh keluarga dan masyarakat. Gandrung sebagai seni yang kaya kan nilai maka berfungsi sebagai pembentuk karakter.
Atas dasar inilah gandrung dapat dijadikan sebagai pendidikan nilai dan pendidikan karakter untuk pewaris aktif, kesenian gandrung sendiri sebenarnya sudah tergerus oleh arus globalisasi, tetapi masih bisa eksis di dunia kesenian karena dipopulerkan oleh media cetak dan media elektronik, pemerintah Banyuwangi pun mulai berusaha untuk melestarikan kesenian ini dengan cara mewajib kan seluruh siswanya mengikuti ekstrakurikuler kesenian, dinas pariwisata juga memiliki caranya sendiri dalam melestarikan tari gandrung, yaitu dengan mengadakan perhelatan seni "Paju Gandrung Sewu" di salah satu satu wisata pantai di daerah Banyuwangi,
Satu aspek penting dalam seni tari yang diperhatikan adalah tata rias, tata rias adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari seni tari, seorang penari diharuskan memperhatikan tata rias dikarenakan supaya mempertegas peran yang dia bawakan, tata rias bukan termasuk hal baru karena sejak daman dahulu tata rias sudah dikenal terutama oleh Wanita, pada umumnya tata rias adalah ilmu yang mempelajari seni merias wajah diri sendiri dan terutama untuk orang lain, ilmu ini bisa digunakan untuk membuka lowongan kerja dan membuka usaha sendiri, tari gandrung kaya akan nilai-nilai moral yang harus ditanamkan kepada generasi muda sebagai pewaris aktif kebudayaan.
Seni di Indonesia sampai sekarang masih berkembang pesat dan menghasilkan beragam karya seni dari berbagai kalangan. Karya seni tersebut dapat dilihat dari daerah yang menunjukkan berbagai variasi.Â
Dalam hal tersebut, kesenian gandrung memiliki keunikan tersendiri yang muncul secara bersamaan yaitu dengan dibukanya hutan tirtagondo untuk membangun blambangan atas inisiatif mas Alit yang dilantik sebagai bupati pada tanggal 2 Februari 1774 di Ulupangpang, demikianlah kisah yang diceritakan oleh sesepuh banyuwangi pada zaman dulu, mengenai asal muasal tari gandrung Joh Scholte pada makalahnya menulis sebagai berikut : asalnya lelaki jejaka itu keliling ke desa.desa bersama pemain musik yang memainkan kendang dan terbang dan sebagai penghargaan mereka diberi hadiah berupa beras yang mereka membawanya di dalam sebuah kanton (Agas, 2011).Â
Dibalik gemerlap dan indahnya tari gandrung yang dibawakan oleh Wanita yang memiliki tubuh yang bagus, ada prosesi magis yang harus dilalui oleh para penari ditujukan supaya mendapat kan simpatik kepada para penonton.
Seni di Indonesia sampai sekarang masih berkembang pesat dan menghasilkan beragam karya seni dari berbagai kalangan. Karya seni tersebut dapat dilihat dari daerah yang menunjukkan berbagai variasi.
Dalam hal tersebut kesenian tari dapat dilestarikan dalam sektor pariwiwsata yang merupakan gejala sosial yang sangat kompleks, karena pariwisata dapat mengangkat berbagai aspek yang berkaitan dengan langsung maupun tidak langsung dengan manusia. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek psikologis, sosiologis, ekonomis, ekologis, budaya, dan kesenian yang sangat terkait dengan pariwisata. Aspek tersebut juga saling berkorelasi untuk membentuk alur hubungan yang saling menentukan dalam suatu kawasan wisata (Kanzunnudin 2011).
Kesenian tari tersebut merupakan budaya lama yang harus dilesarikan dan dipertahankan, dengan cara melalui proses belajar, kesempatan yang diberikan, serta saling mendukung antara satu dengan yang lain. Selain itu, kesenian tari dapat memperkenalkan budaya lama dengan mengadakan pagelaran seni.Â