Kebijakan moneter dari bank sentral dapat berdampak positif dan negatif terhadap UMKM. Dampak positifnya adalah dapat mendorong pertumbuhan UMKM, sedangkan dampak negatifnya dapat menghambat pertumbuhan UMKM.
Dampak positif
Kebijakan moneter yang ekspansif, seperti penurunan suku bunga, dapat mendorong pertumbuhan UMKM. Hal ini karena penurunan suku bunga akan membuat kredit perbankan menjadi lebih murah, sehingga UMKM lebih mudah mendapatkan pinjaman untuk modal usaha. Selain itu, penurunan suku bunga juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga permintaan terhadap produk dan jasa UMKM juga meningkat.
Berikut beberapa dampak positif kebijakan moneter terhadap UMKM:
- Meningkatkan akses keuangan UMKM.
Kebijakan moneter yang ekspansif, seperti penurunan suku bunga, dapat mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit lebih banyak, termasuk kepada UMKM. Hal ini dapat meningkatkan akses keuangan UMKM dan membantu mereka untuk mengembangkan usahanya.
- Meningkatkan daya saing UMKM.Â
Kebijakan moneter yang dapat menjaga stabilitas harga, seperti pengendalian inflasi, dapat menciptakan lingkungan usaha yang kondusif bagi UMKM. Hal ini dapat membantu UMKM untuk meningkatkan daya saingnya dan bersaing dengan pelaku usaha lain.
- Meningkatkan produktivitas UMKM.
Kebijakan moneter yang dapat mendorong investasi, seperti penurunan suku bunga, dapat mendorong UMKM untuk melakukan investasi dalam bentuk teknologi, peralatan, dan sumber daya manusia. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas UMKM dan meningkatkan daya saingnya.
Dampak negatif
Kebijakan moneter yang kontraktif, seperti kenaikan suku bunga, dapat menghambat pertumbuhan UMKM. Hal ini karena kenaikan suku bunga akan membuat kredit perbankan menjadi lebih mahal, sehingga UMKM lebih sulit mendapatkan pinjaman untuk modal usaha. Selain itu, kenaikan suku bunga juga dapat mengurangi daya beli masyarakat, sehingga permintaan terhadap produk dan jasa UMKM juga menurun.
Sementara itu, dampak negatif kebijakan moneter terhadap UMKM adalah:
- Meningkatkan biaya produksi UMKM.
Kebijakan moneter yang kontraktif, seperti kenaikan suku bunga, dapat meningkatkan biaya produksi UMKM. Hal ini dapat menurunkan profitabilitas UMKM dan bahkan dapat menyebabkan kebangkrutan.
- Meningkatkan risiko kredit UMKM.