Mohon tunggu...
Ardy Saja
Ardy Saja Mohon Tunggu... -

saya adalah saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nikah Lagi Alasan Mengikuti Sunnah Rasul Itu Ajaran Ulama Sesat

12 April 2011   10:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:53 3038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita sudah sering mendengar dan menyaksikan seorang suami yang menikah kembali untuk kedua atau kesekian kalinya dalam kehidupan sehari-hari. Mengutip ajaran sunnah Rasulullah, mencari pahala sebanyak-banyaknya melalui pernikahan kerap menjadi alasan pembenaran bagi tindakan sang suami melakukan poligami dan doktrin kesalehan kepada sang istri agar mengizinkan sang suami menikah lagi.

Alasan pembenaran tersebut diatas bukan hanya digunakan oleh kaum muslim biasa yang kurang paham dengan ajaran agama Islam yang bersumber pada salah satu kitab yaitu sunnah Rasulullah (Hadits), tapi juga dijadikan alasan pembenaran yang kuat yang digunakan oleh para Ulama yang sangat paham dengan ajaran agama Islam.

Memilih menikah kembali untuk kedua atau kesekian kalinya adalah hak asasi setiap laki-laki yang hidup didunia ini. Demikian pula halnya dengan dimadu adalah kewajiban setiap wanita manapun didunia ini. Memadu dan dimadu adalah hak dan kewajiban (pilihan) asasi setiap manusia dari agama dan suku bangsa manapun didunia ini.

Alasan pembenaran menikah kembali karena mengikuti sunnah Rasulullah adalah ajaran sesat yang diajarkan oleh ulama-ulama (ustadz) sesat pula. Dan umat islam yang mengikuti ajaran ini adalah umat-umat Islam yang sesat pula.

Kenapa Menikah kembali dengan alasan mengikuti sunnah rasul adalah Sesat???

Untuk mengetahui jawabannya, sejenak marilah kita kembali kekisah kehidupan masa lalu Rasulullah SAW.

Singkat waktu singkat cerita, Rasulullah SAW menikah pada usia 25 tahun dengan seorang janda bangsawan (bukan gadis lagi) yang berusia 40 tahun, bernama Sitti Khadijjah. Jauh lebih tua terpaut 15 tahun usianya diatas beliau.

"Hmmmm..............seorang pemuda yang gagah, tampan, PERJAKA ting-ting menikah dengan seorang JANDA (sudah bukan gadis lagi). Sudah janda, tua lagi, beda 15 belas tahun lagi usianya dengan si pemuda Muhammad. Bagaimana rasanya ya ????!!!! Benar-benar edan bin gila si Muhammad itu!!!! Kok mau ya kawin dengan janda tua seperti Khadijjah itu"

"Wah...atau jangan-jangan si Muhammad itu adalah pemuda matre yang doyan dengan harta kekayaan karena si Khadijjah itu adalah janda kaya raya. Atau jangan-jangan si Muhammad itu adalah anak muda yang punya penyakit kelainan sex menyukai perempuan yang lebih berpengalaman, atau memiliki kelainan Jiwa menyukai perempuan yang lebih tua . Benar-benar bikin edan memikirkan si Muhammad ini!!........hmmmmmmm".

Itu mungkin adalah ucapan-ucapan yang lazim diungkapkan oleh pemuda-pemudi yang hidup dizaman sekarang ini.

Tapi mari kita telusuri kembali perjalanan hidup rumah tangga pemuda Muhammad Al Amin dengan Janda Siti Khadijah sebelum beliau menjadi Nabi dan Rasul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun