Mohon tunggu...
Ardy Firmansyah
Ardy Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Lagi belajar nulis di Kompasiana~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ancaman "Neraka" sampai Butuh Sosok Sherlock Holmes, Dorongan untuk Ungkap Kasus Penembakan Laskar FPI

8 Desember 2020   19:36 Diperbarui: 8 Desember 2020   19:43 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus penembakan anggota FPI, mengundang banyak tanggapan dan asumsi dari banyak kalangan. Kejadian ini membuat masing-masing kubu saling memberikan klaim kebenaran. Sehingga kasus tersebut menimbulkan beragam spekulasi.

Beberapa tokoh angkat bicara tentang isu ini, salah satunya penceramah Ustadz Abdul Somad (UAS).

Selain meminta bantuan Komnas HAM untuk menelusuri kasus yang telah menewaskan enam anggota FPI, UAS juga memberikan pandangan terkait peristiwa tersebut.

Menurut beliau membunuh manusia tidak dapat dibenarkan sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah dalam agama apapun dan ganjaran bagi mereka yang melakukannya adalah neraka Jahanam.

"Siapa yang membunuh satu orang maka dia sama seperti membunuh semua orang... siapa yang membunuh orang beriman maka balasannya adalah neraka jahanam" dalam postingan video di akun twitter, @Hilmi28

Meski begitu, UAS mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi serta banyak berdoa dan tetap bijak dalam bermedia sosial.

Selain UAS, Rocky Gerung seorang pengamat politik juga berpendapat tentang bentrokan antara anggota FPI dan anggota polisi yang terjadi di Tol Cikampek ini. Ia melihat bahwa adanya kronologi yang berbeda dalam kasus penembakan laskar FPI.

Rocky Gerung mengatakan, jika peristiwa ini disebut dengan 'misteri' maka perlu untuk membongkar asumsi yang ada pada 'misteri' tersebut . Menurutnya satu tokoh yang sesuai untuk memecahkan masalah ini adalah Sherlock Holmes.

"Kalau dia misteri, kita harus bongkar asumsi-asumsi dari misteri itu. Mungkin kita perlu Sherlock Holmes." Ujarnya dalam channel Youtube Rocky Gerung Official

Sherlock Holmes dalam ceritanya memang selalu bisa diandalkan untuk menyelesaikan setiap kasus dengan luar biasa, hanya mengandalkan logika pikirannya.

Dalam cerita pendek ataupun novelnya, setiap kasus yang ditangani Sherlock membutuhkan data-data yang kuat untuk menganalisis dan mencari jalan keluar permasalahan. Bung Rocky  juga berbicara mengenai scientific evidence terkait metode yang digunakan tokoh detektif ini yang dihubungkan dengan kasus penembakan laskar FPI.

"Tentu kasus ini perlu dibuka dengan scientific evidence, dengan bukti-bukti scientific. Misalnya CCTV, uji balstik, itu bersifat teknis ya.." lanjutnya

Sebelumnya Polda Metro Jaya menjelaskan bahwa enam orang laskar FPI tersebut sebelumnya melakukan serangan kepada aparat sehingga pihak kepolisian mengambil tindakan dengan menembak mereka.

Peristiwa ini mengundang banyak sorotan berbagai pihak, timbulnya klaim kebenaran dan perbedaan kronologi menimbulkan prasangka, spekulasi dan ragam penilaian. Sehingga dorongan untuk mengusut tuntas kasus ini semakin mencuat.

Terlepas dari ancaman neraka dan juga sosok Sherlock Holmes dalam kasus ini, publik menantikan jawabannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun