Apalagi jika Rigen berhadapan dengan situasi yang tidak sesuai dengan ekspetasinya. Hal ini membuat Rigen kesal dan cenderung emosi. Dengan gaya bicara yang agak "ngegas" orang disekitarnya akan menganggap Rigen sedang marah-marah.
Kesal sedikit yang dianggap marah-marah serta intonasi dan nada bicara yang terkesan "ngegas" menjadi bahan atau kesempatan bagi orang-orang disekitarnya. Kesempatan untuk membuat Rigen kesal dan marah.
Dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana dan menunggu respon dari Rigen untuk menyikapi serta menjawab dengan emosi, telah menjadi konten dan penampilan yang sering ditunjukkan di media.
Namun seringkali Rigen memang terjebak oleh ucapannya sendiri. Atau bisa juga memang dijebak oleh lawan bicaranya. Hal ini menjadi salah satu ciri khas dari Rigen, sehingga persona "Marah-Marah" menempel pada dirinya.
"Terjebak" dengan Ucapannya Sendiri
"Maksud gue bukan itu!" Kalimat semacam itu yang sering di ucapkan Rigen di Podcast Deddy Corbuzier, #CloseTheDoor
Sejak permasalahan "beli kursi" saat Tour Stand Up Comedy di Eropa bersama Pandji Pragiwaksono. Persona "Marah-Marah" Rigen sudah mulai terbentuk.
Padahal hanya pertanyaan sederhana terkait "Kenapa gak beli kursi disini?" sudah bisa memancing emosi dan nada tinggi si Rigen. Dengan ekspresi muka yang terlihat "kesal" dan "ngambek" sudah bikin ketawa orang-orang disekitarnya.
Ditambah lagi ketika Rigen terjebak dengan jawabannya sendiri akibat sering disudutkan oleh lawan bicaranya. Sehingga berulang kali Rigen harus menjelaskan secara jelas dan spesifik terkait ucapannya.
Saat melakukan dialog, lawan bicara harus terus mencari celah dari kata-kata yang diucapkan sampai Rigen merasa tersudutkan dan emosinya meledak.
Hal ini sering dilakukan oleh Rispo (salah satu Stand Up Comedian) pada acara Kolong Meja di channel Youtube Majelis Lucu. Apalagi Rispo yang sering mengatakan hal-hal di luar "akal sehat dan nalar" yang membuat Rigen mudah terpancing emosinya.