Selain itu Ia ingin kuliah di universitas bergengsi, mendapatkan pekerjaan, mempunyai keluarga, dan mati secara "normal". Oh Ji-soo harus mempunyai sekitar 90 Juta Won untuk mencapai itu semua.
Kehidupan Oh Ji-Soo terbilang tidak seperti anak-anak SMA normal lainnya. Keluarganya hancur karena ayahnya bangkrut dan sering melakukan judi. Ia pun hidup sendiri dan secara mandiri memenuhi semua kebutuhannya. Belajar sambil kerja, jadi mucikari tentunya bukan karyawan part-time.
Masalah muncul ketika Oh Ji-Soo diajak oleh gurunya untuk mengikuti klub atau ekstrakurikuler penelitian masalah sosial. Disana ia berjumpa Bae Gyu-Ri, wanita idamannya. Namun siapa sangka ini menjadi awal malapetaka dari Oh Ji-Soo.
Melakukan kerja kelompok di kafe dengan Bae Gyu-Ri untuk memperbaiki kuesioner penelitian, Oh Ji-Soo ditimpa masalah. Salah satu pekerja seks komersilnya, yakni Seo Min-Hee (yang ternyata teman satu kelasnya) terjebak di kamar Hotel dengan pelanggan abnormal yang berusaha untuk menyakitinya.
Oh Ji-Soo pergi ke kamar mandi sejenak untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Ia menelpon pak Lee tetapi ternyata handphone beliau masih di service, sehingga jasa keamanan tanggung jawabnya berada di tangan Oh Ji-Soo.
Tak lama kemudian ia keluar dari kafe tersebut dan mau tak mau harus memanggil polisi agar Seo Min-Hee bisa keluar dari kamar hotel tersebut namun secara diam-diam pastinya, jangan sampai ketahuan polisi dong.
Ketika Oh Ji-Soo sibuk menyelesaikan masalahnya, Bae Gyu-Ri mengambil smartphone lain dari Oh Ji-Soo lalu pergi dari kafe. Tetapi si Oh Ji-Soo ini belum tahu jika ponsel keduanya diambil oleh cewek idamannya.
Dari sini masalah menjadi semakin membesar, Oh Ji-Soo yang cemas ketika tahu ponselnya hilang langsung mencarinya dengan GPS. Parahnya emang si Bae Gyu-Ri sepertinya ingin mempermainkan Oh Ji-Soo. Â Bodohnya, kenapa Oh Ji-Soo tidak mempunyai nomor ponsel yang satunya ya? Heran saya.