"Ngapain beli masker yang gini, nyuci lagi kalau habis pakai."
Di tengah pandemi, menjaga kebersihan diri dan apa saja yang ada di sekitar menjadi hal yang harus dilakukan. Tetapi masker kain yang memang harus dicuci seusai dipakai beberapa kali, anda saja tak mau peduli.
Mungkin niat pengen punya masker banyak, biar bisa gantian dan pakainya gak itu-itu aja. Eh tetapi, anda malah sudah muncul ya jiwa-jiwa penimbun? Sudah gitu, maskernya dipakai sendiri lagi. Egois.
Sudah begitu anda tahu tidak? Semakin banyak masker kain yang dipunya, ya semakin sering dan banyak masker yang dicuci. Sudah mau nimbun masker, malah mau nimbun cucian. Dasar.
5. Gak Mau Ikut Orang Kebanyakan
"Kalian pakai masker ikutan tren aja. Biarlah aku jadi aku. Beda dan unik."
Anak indie ini mungkin ya? Anti-mainstream soalnya. Tidak ingin ikut-ikutan, pengen jadi beda. Biar ditanyain orang-orang dan jadi pusat perhatian.
Pusat perhatian warga, warga pada sebel sama anda. Gusar dan ngobrolin anda, jadi bahan ghibah kan. Kok gak ikut aturan pakai masker, pengen dibilang keren? Malah jatuhnya bikin geregetan. Wong ini demi keamanan dan kesehatan bersama.
Masker sekarang bukan ajang untuk pamer dan gengsi, kayak artis atau idol Korea, tapi emang udah jadi syarat kalau mau aktivitas di luar.
6. Memang sendirian dan #dirumahaja
"Stay at home mah ngapain pakai masker."