Lalu Yi Seo mulai merasa kalau hidup itu repetitif, membosankan tetapi sejak melihat Park Sae Royi yang memiliki idealis dan prinsip yang kuat, ia mulai jatuh hati.Â
Yi Seo menawarkan dirinya untuk menjadi manajer di kedai DanBam dan membantu Park Sae Royi yang sedang kesusahan menjalani bisnisnya.
Tapi yang saya highlight adalah kecenderungan sosiopat dari Jo Yi Seo. Jadi saya lebih bahas itu di tulisan ini. Karena pada drama ini, Karakter Jo Yi Seo tidak menekankan sosiopat yang selalu dikaitkan dengan pembunuhan dan tindak kriminal yang lain.
Dalam salah satu percakapannya dengan Oh Soo-Ah ia berkata
"Aku pernah mengikuti konseling kejiwaan saat aku SMP, dan dokter bilang ada kemungkinan 79 persen bahwa aku adalah sosiopat."
"Oh jadi maksud dari omonganmu dari tadi adalah kau seorang wanita gila?" jawab Soo-Ah.
Sosiopat yang diperlihatkan disini adalah "kegilaan untuk mencapai tujuan", bukan gila, berdarah dingin dan membunuh. Lebih kepada, Yi Seo yang ambisius dan akan melakukan apapun untuk bisa mencapai tujuan. Â
Dimana tujuan dari Yi Seo adalah Park Sae Royi. Iya, Yi Seo akan membantu apapun untuk mendapatkan hati Park Sae Royi.
Selain itu Yi Seo juga memperlihatkan sisi manipulatif. Ia pernah menjebak teman-teman sekolahnya yang sering sekali merundung orang lemah dengan pura-pura tertidur di bangku kelas dan merekam mereka yang melakukan bullying dengan kamera depan handphonenya.
Yi Seo juga pernah menyuruh teman laki-lakinya Geun Soo untuk merekam ibu dari pelaku bullying. Ibu dari pelaku bullying ini kesal dengan Yi Seo karena anaknya dikeluarkan dari sekolah akibat video yang disebar oleh si influencer ini. Ibu dari pelaku bullying mendatangi Yi Seo dan meluapkan amarahnya.Â