Ya semoga saja. Karena perjalanan para pekerja kesehatan mental masih panjang untuk membuat masyarakat memahami akan pentingnya kesehatan mental.
Tambahan, Jangan Masuk Jurusan Psikologi karena Cuma Ingin Tahu Saja!
"Wah kok akhir artikelnya gini?"
"Apa saya gak boleh masuk psikologi gitu!? apa maksud anda!?"
Bentar dong saya jelasin dulu. Menurut saya kalau anda masuk psikologi hanya ingin tahu dan memahami saja. Bisa jadi seperti sia-sia. Anda hanya ingin memenuhi rasa penasaran saja dan itu bisa saja berdampak ketika rasa penasaran tersebut sudah terpenuhi. Lalu anda akan merasa bosan karena merasa sudah mengerti dan mungkin tidak mau mendalami lagi.
"Tapi ilmu psikologi, ilmu tentang kehidupan manusia yang bisa diterapin dimana aja kan!?"
Wah anda interuptif sekali ya. Ini sudut pandang saya saja. Kalau anda ingin niat masuk jurusan psikologi. Anda juga harus niatkan untuk memberi kontribusi terhadap kesehatan mental di lingkungan sekitar.Â
Anda harus siap menjadi penolong dan pendamping bagi orang yang terkena stigma negatif gangguan mental dari masyarakat awam. dan Anda harus mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya dari jurusan psikologi.
Anda mungkin harus siap menjadi peneliti yang dapat memberikan harapan bagi permasalahan psikologi yang terjadi di lingkungan sekitar. Dan yang terpenting yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan mental. Bukan main-main lho ini.
"Saya masuk psikologi, karena sering jadi temen curhat mas kalau misal temen ada masalah pas SMA."
Wadadidaw, udah kalau cuma penasaran dan jadi temen curhat, itu makanan lama sepertinya. Menurutku anda juga bisa tetap menjadi teman curhat meskipun masuk jurusan lain yang anda inginkan dan anda memiliki kemampuan disitu.Â