Mohon tunggu...
Ardy Firmansyah
Ardy Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Lagi belajar nulis di Kompasiana~

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kenapa Manusia Takut untuk Dilupakan?

13 Februari 2020   00:04 Diperbarui: 14 Februari 2020   19:55 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, ketika Anda sering berkata "gapapa" tapi sebenarnya anda punya emosi yang ingin diungkapkan dan lebih memilih memendamnya, Anda sedang melakukan represi. Hal tersebut akan berdampak pada pengelolaan emosi yang mengakibatkan Anda mengalami cemas berlebih. 

Selain itu jika ini dialami terus menerus, Anda akan rentan mengalami kesepian. Pertama, tiba-tiba Anda menarik diri dari lingkungan. Kedua, minat Anda berkurang dalam mengerjakan sesuatu. Terakhir Anda cemas dan selalu galau.

Lalu ada yang sampai berbisik, "Apa yang salah denganku?", "Aku sudah tidak pantas dengan dia?", "Kenapa ini begitu berat?" dan pertanyaan overthinking lainnya. Individu seperti ini sudah pada tahap kesepian dan mulai cenderung menyalahkan diri sendiri. Mungkin lebih tepatnya,

"Kok serasa pengen mati aja ya?"

Karena menurut orang yang mempunyai sudut pandang seperti ini, mati itu lebih mudah daripada merasa dilupakan oleh orang terdekat. Inilah yang mungkin menyebabkan beberapa manusia mempunyai perasaaan akan takut dilupakan. 

Sebab ketika dilupakan oleh orang terdekat, mereka akan menanggung banyak sekali beban pikiran dan emosi negatif. Dan ini menyakitkan.

Dilupakan Orang Terdekat adalah Salah Satu Jalan untuk Menjadi "Dewasa"
Dilupakan oleh orang terdekat mungkin adalah salah satu ujian yang harus dijalani. Mungkin ini disebabkan konsekuensi dari perbuatan yang kita lakukan sebelumnya, entah apapun itu. 

Meskipun Anda menganggap tidak sepenuhnya diri sendiri ini yang salah, tetapi ingatlah sedikit banyak ada faktor-faktor dari diri kita yang terlibat dalam situasi tersebut.

Ketika orang terdekat melupakan Anda, bukan berarti pengalaman masa lalu Anda dengan orang tersebut semuanya buruk kan? Coba lihat kembali ingatan masa lalu, pasti ada kenangan manis, positif, dan bermakna. 

Sekarang orang terdekat itu melupakan Anda, dan sudah menjalani rutinitasnya seperti biasa. Anda juga harus bisa melakukan hal yang sama, coba terima ini sebagai salah perjalanan hidup dan ambil pelajaran yang baik dari situ. 

Ini adalah salah satu proses pendewasaan diri agar menjadi orang yang lebih baik, dan ingat! masih ada orang yang akan selalu mengingatmu. Ayo Move on!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun