Setelah melewati Gunung Batok kita ambil arah kiri dan mengikuti jalur pipa sesuai dengan pesan Bang T. Benar saja setalah kurang lebih 3 jam berjalan yang diselingi canda tawa dengan kondisi trek yang semuanya pasir akhirnya kita tiba di pintu masuk gua. Gua yang kami bayangkan tidak seperti gua yang selama ini ada, karena gua ini berada di punggungan Gunung Batok. Kami harus mendaki punggungan Gunung Batok yang terjal dengan kemiringan hampir 45 derajat dengan kondisi trek berpasir #huft :( . Mendaki punggungan Gunung Batok selama kurang lebih 2 jam yang melelahkan, akhirnya kami tiba di Gua Wedok. Perjalanan yang panas, berat dan panjang terbayarkan dengan gua yang kami datangi. Dari gua ini kami bisa melihat pemandangan lautan pasir sebelah utara. Di gua ini kami bertemu dengan penduduk lokal yang sedang melakukan persembayangan. Gua ini kira - kira berukuran 10x15 meter, banyak ditemukan sesaji dan sebuah arca di gua ini.
Setelah beristirahat selama kurang lebih setengah jam dan menikmati makan siang kami di ketinggian, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kami ke Gua Lanang. Gua Lanang tidak jauh dari Gua Wedok. Kami cukup turun kembali ke arah awal kami mendaki, hingga menemui persimpangan ke arah kanan yang terlihat jelas merupakan jalur ke Gua Lanang. Setelah sekitar 15 menit mengikuti jalur tersebut kami menemukan bekas air terjun yang telah mati. Setelah mengabadikan moment di bekas air terjun tersebut kami melanjutkan perjalanan ke Gua Lanang. Sekitar pukul 14.30 WIB kami tiba di Gua Lanang, tak jauh beda dengan Gua Wedok di Gua Lanang juga terdapat beberapa sesaji dan sebuah arca. Gua ini berukuran lebih kecil dari Gua Wedok sekitar 5x5 meter.
Setengah jam kita beristirahat di Gua Lanang akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke cam ground Cemoro Lawang. Trek yang kami lalui sangat menjorok, beberapa kali kami hampir terperosot meluncur ke bawah karena gaya gravitasi. Ditengah perjalanan tersebut kami melewati kebun edelweis, tidak seberapa luas tapi dapat cukup menyenangkan hati kami. Bunga yang belakangan populasinya berkurang karena sering diperik untuk dijual sebagai souvenir. Pukul 17. 30 kami telah tiba kembali di camp ground Cemoro Lawang untuk beristirhat.
Sebuah trip dadakan dan tak terencana yang cukup mengesankan bagi kami, khusunya saya pribadi. Satu hal yang dapat saya simpulkan dari trip saya kali ini adalah "cobalah eksplorasi daerah tujuan wisata anda, jangan terpaku kepada satu tujuan wisata yang sudah populer".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI