Kamu dan Beserta Sajakmu
Bacakanlah aku dengan sajakmu
dengan halus dan lembut
Bacakanlah aku dengan sajakmu
sambil menatap dua mata
Prosakan aku dengan sajakmu
dan membuatku menari di penamu
Ku kan deklamasikan pada bunga, dipermulaan pagi hari
30 Juli 24
Hilang Kembali
Rindu telah melarikan diri dari cinta
pergi diambang batas dua insan
Antara ruang dan batas
obrolan tak lagi selembut taplak meja
Arloji terus berjalan
dari ujung detik ke menit
Luka-luka yang ada, berziarah
pada hati yang telah mati
Angin timur telah membawa kabar
Duka telah mengkremasi suka,
Semoga perjumpaan menghantarkan
segala bentuk kepergiaan
6 September 24
Mendengkur Dipelukmu
Diantara jalan Pejambon Gambir
aku tergelatak dalam kekalahan
gedung yang kokoh mendengak pada langit
jutaan bebek berjalan disekitar tugu tani
menghabiskan waktu pada berhala modern
Sepanjang pagi dini hari
antrian kereta pada jalan Pramuka
menghantarkan tidur penumpang di trotoar
Tapi aku ingin mendengkur dipelukmu
sambil menyelimutiku dengan sajakmu
11 Sep 24
Katakanlah
sekarang makin jelas
ada banyak jarak yang terlihat
puluhan ukuran telah menghitung mundur langkahku kepadamu
Di pelataran rumah, halimun berteriak
tanda peringatan untuk diriku
masihkah kau akan mendengar suara lirihku
ceritakan tentang sesuatu
aku ingin sekali mendengar kabarmu
Katakanlah!!!
Kerudung kuning yang robek
hanya sebagian yang tertolong
ku gulung sebagai perban
apakah kau akan menemui ku?
Katakanlah cecintaku
Suara keheningan air
telah membawaku pada halaman sejarah
menghatar akhir pada airmata
apakah kau, terusik?
katakanlah !!!
sebilah sendal tinggal sendiri
tak lagi mencari kecocokan
cobalah untuk merenung
bisakah kita berjalan pada jalan takdir
sunyi, dan sunyi
20 September 24
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI