Point kedua Akslerasionisme bagi Martin merupakan  projek pertumbuhan dan perkembangan jiwa dan dunia dengan cara mempersilahkan terlibatan sains untuk masa pencerahan dengan cara menerjemahkan kembali manusia, akan tetapi permasalahnya manusia akan mempertanyakan apa janji masa depan?. Akselerationisme pada dasarnya yakni visi pencerahan tanpa perinciannya.
 Point terakhir yang disampaikan Martin dalam materi prsentasinya yakni Datakrasi. Point terakhir ini tentang sebuah politik tanpa politisasi, sebuah pemerintahan tanpa pemerintah. Lebih tepatnya seluruh himpunan aktivitas manusia dan lingkungan hidupnya dikelola oleh kecerdasan buatan.
      Dalam filsafat lingkungan yang dikenal deep ecology oleh Naes. Alam adalah kesatuan cybernetic yakni system keseimbanagn swa-kendali (selfregulation). Bagi penganut filsafat ini mereka berpandangan bumi tidak dipandang sebagai sesuatu yang mati atau sebagai tempat untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya alam.tapi bagi penganut filsafat Naes bumi bagi kelangsungan system keseimbangan untuk kelangsungan hidup spesies.
      Persepsi modern masyarakat umum ditandai adanya pembangunan dan tingginya pertumbuhan angka ekonomi. Kemunculan dan perkembangan teknologi dan industri bagian dari simbol kemakmuran masyarakat pada umumnya, tentu dengan adanya teknologi tingkat produktifitas terhadap barang akan sangat meningkat sehingga menghasilkan pendapatan yang lebih. Namun ironisnya sumberdaya alam dan manusia terkadang menjadi korban atas perkembangan tekonologi dan industry dari sistem kapitalisme.
      Berbicara persoalaan hubungan manusia dengan alam di abad digital membawa pada sebuah sebuah hubungan yang kompleks diawali dengan kerusakaan" manusia akibat dari meningkatnya angka produksi. Meminjam istilah "Masyarakat Resiko yang dipopulerkan , Ulrich Beck berpendapat Masyarakat risiko diartikan sebagai kemungkinan-kemungkinan kerusakan fisik (mental dan sosial) yang diakibatkan oleh perubahan di dalam masyarakat oleh pengaruh industrialisasi, modernisasi, dan pembangunan. Masyarakat resiko sendiri dibagi menjadi empat macam: resiko kesehatan, resiko sosial, resiko ekonomi, dan resiko ekologi.
Kembali lagi dalam renungan zaman, penulisan sejarah atas nasib manusia dan lingkungan akan terus berjalan, khususnya dalam lingkup desa yang menjadi pemangku budaya agraris. Pembentukan atas budaya agraris juga berkaitan dengan hubungan manusia dengan lingkungan, acapkali sering kali lingkungan di artikan sebagai benda mati dalam kehidupan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H