Dalam mencari kesepakatan tentang ambang batas, di antara partai-partai politik yang ada sepertinya tidak ada solidaritas atau saling menolong. Partai-partai politik dalam memperjuangkan ambang batas lebih ditentukan oleh kepentingan dirinya sendiri. Unsur persamaan ideologi dan agama tidak dijadikan acuan untuk berjuang secara bersama.
PAN dan PPP merupakan asset ummat Islam. Bila partai ini tidak lolos dari ambang batas, maka saluran-saluran ummat Islam dalam memperjuangkan aspirasinya akan menjadi hilang. Dikatakan oleh para penolak revisi, semakin tinggi ambang batas, akan menyebabkan banyaknya suara yang hilang.
Memang masih ada partai yang berbasis pada pemilih ummat Islam, seperti PKS dan PKB, namun bila semakin banyak partai Islam tentu akan semakin baik dalam memperjuangkan aspirasi ummat.
Namun sepertinya dalam masalah ambang batas, masing-masing partai memperjuangkan kepentingannya sendiri. Selama tidak ada hal-hal yang mengganggu keberadaan partai, mereka memilih tidak bersikap. Mereka buka suara bila hanya ada hal-hal yang dirasa mengganggu keberadaan mereka.
Sebagai sesama partai yang berbasis dukungan ummat Islam, seharusnya PKS dan PKB, 'membantu' PAN dan PPP agar mereka tetap bisa tetap lolos ke parlemen. Bantuan yang perlu diberikan adalah tetap mempertahankan ambang batas sebesar 4 persen. Dukungan yang diberikan oleh PKB dan PKS kepada PAN dan PPP tidak akan membuat suara pemilih mereka hilang.
PKB dengan perolehan suara 13.570.097 (9,69 persen) menduduki urutan 4. Sedang PKS dengan perolehan suara 11.493.663 (8,21 persen) menduduki urutan ke-6. Suara mereka jauh dari ambang batas yang telah ditetapkan 4 persen.
Namun sepertinya PKS dan PKB lebih memilih diam dalam melihat saudaranya 'seagama', PAN dan PPP, yang terancam tak lolos dalam ambang batas. Bila yang 'seagama' saja tak menolong apalagi yang haluannya jelas-jelas berbeda. Inilah politik yang tak mempunyai solidaritas meski sesama idelogi dan agama.
Dalam dunia politik, bisa jadi ada unsur kuat-kuatan tanpa memandang ideologi dan agama. Partai yang kuat akan selalu meniadakan partai yang berada di bawahnya. Dunia politik lebih memilih rivalitas daripada solidaritas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H