Bentuk badan seperti ini merupakan kesempurnaan pada wanita yang bisa dinikmati siapa saja. Dilihat saja sudah menggairahkan apalagi dinikmati. Hal demikianlah yang membuah kehebohan banyak pihak bila artis terlibat dalam dunia yang selalu dilaknat oleh masyarakat itu. Orang berbagai jenjang akan membicarakan bila ia terlibat prostitusi, beda dengan perempuan biasa yang terlibat dalam dunia ini.
Kedua, harga yang dibandrol sangat tinggi. Dari penangkapan dua perempuan yang disebut artis tadi ada yang menyebut seharga Rp25 juta dan Rp80 juta. Bagi masyarakat, uang sebesar itu bisa digunakan keperluan jangka panjang. Bagi masyarakat biasa, mereka berpikir seribu kali untuk menggunakan uang sebanyak itu hanya untuk satu, dua, jam atau semalam.Â
Bagi masyarakat biasa bisa jadi mereka memilih menggunakan uang sebanyak itu untuk kepentingan lain, misalnya untuk modal usaha atau membangun rumah. Tingginya harga kelas ini menjadi satu fenomena tersendiri. Di satu sisi jutaan rakyat hidup dalam kesusahan namun di sisi lain seseorang menghamburkan puluhan bahkan ratusan juta hanya untuk kesenangan sesaat.
Ketiga, pengguna prostitusi artis tentu saja bukan orang biasa. Pengguna pastinya adalah orang kelas atas atau orang yang banyak duitnya. Bagi orang yang banyak duitnya, entah itu pengusaha, konglomerat, atau profesi lainnya yang gampang mengumpulkan duit miliaran rupiah, melepas uang sebesar Rp25 juta, Rp80 juta bahkan sampai Rp100 juta, itu suatu hal yang ringan. Mengapa ringan? Karena penghasilan mereka miliran.Â
Dari biasa mendapat uang miliaran rupiah inilah yang membuat mereka bisa menikmati kelas artis. Jadi bila pengguna ditangkap, hal ini juga akan menjadi sebuah berita yang menarik pula karena penggunanya bukan orang biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H