Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kampung Jawa di Kuching Sarawak, Malaysia

6 Januari 2017   11:07 Diperbarui: 6 Januari 2017   11:29 2515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gapura di Pintu Masuk Lorong 2 Sungai Tengah

Karena yang memperpanjang kontrak tidak satu orang, puluhan bahkan ratusan, maka dari sinilah muncul komunitas Jawa di Sarawak.  Kolong 2 dan Kolong 4, Sungai Tengah, adalah salah satu di antara beberapa  Kampung Jawa yang ada di Kuching. Kawasan ini berada di kaki Pegunungan Serapi.

Generasi pertama orang Jawa, yang bekerja di perkebunan karet milik orang Inggris, masih menularkan semua tradisi, bahasa, dan budaya Jawa kepada generasi kedua. Pria yang saya temui itu merupakan generasi kedua orang Jawa. Ia lahir di Sarawak, Malaysia. Pria yang mempunyai 3 anak itu, sekarang menjadi sesepuh di kampung itu. Ia menjadi imam di masjid kampung.

Lorong 4 yang Juga Bagian dari Kampung Jawa
Lorong 4 yang Juga Bagian dari Kampung Jawa
Saat bercakap-cakap dengannya, bahasa jawanya masih sangat fasih. Disebut di kampung itu ada banyak orang Jawa. Dirinya pernah pergi ke Solo, Jawa Tengah, untuk membeli gamelan. Ketika saya berkunjung ke rumahnya, terlihat ada foto saat berada di Candi Prambanan dan ada foto saat berpakaian gaya khas Jogja.

Meski dirinya mengaku orang Jawa namun karena budaya di kampung itu sudah bercampur baur dengan budaya yang lain sehingga ia tidak memaksa anak-anaknya untuk berbudaya Jawa. Disebut pertunjukan wayang atau gamelan terakhir di kampung itu pada tahun 1990-an.

Memudarnya budaya Jawa di sana bisa jadi selain karena seperti yang dikatakan tadi, karena bercampurnya dengan berbagai budaya, juga karena tidak adanya pembinaan secara khusus. Hal demikianlah yang seharusnya menjadi pikiran bersama bagi orang-orang Jawa yang peduli akan budayanya.

Ketika saya mengunjungi kampung itu memang nuansanya sudah tidak bertradisi Jawa, yang biasa berciri rumah joglo dan beratap genting. Namun saya menemukan bukti bahwa di kampung itu benar-benar Kampung Jawa ketika melihat di jalan masuk Lorong 2, ada semacam gapura, di mana di bawah gapura itu rupa seperangkat gamelan yang lengkap, ada bonang, gong, gambang, dan gendang. Rupa gamelan itu terbuat dari semen juga menuliskan sebuah kata Gamelan.

Dengan bukti rupa gamelan di jalan masuk Lorong 2 menyakinkan bahwa kampung itu benar-benar Kampung Jawa. Bila sudah demikian maka harus perlu dipikirkan bagi orang yang peduli budaya Jawa agar bagaimana tradisi leluhur perlu dilestarikan. Menjaga budaya agar bisa mengembangkan tali persaudaraan, silaturahmi, sesama orang Jawa, di mana pun berada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun