Maju mundurnya sikap Tri Rismaharini dan tidak didukungnya Djarot dalam Pilkada Jakarta, bisa jadi akibat sikap PDIP yang tidak serius mendorong mereka maju. Bukti dari tidak seriusnya partai itu dalam mendukung kadernya sendiri dalam Pilkada Jakarta adalah masih adanya kemungkinan mendukung Ahok. Mendukung Ahok secara jangka pendek mungkin menguntungkan PDIP namun secara jangka panjang merugikan PDIP yang menyebut dirinya memiliki roh kerakyatan itu.
Kebesaran PDIP di Jakarta seharusnya digunakan semaksimal mungkin untuk mendukung kadernya sendiri maju dalam Pilkada, entah itu Risma, Djarot, Rano Karno, Ganjar, atau kader PDIP lainnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!