Begitu kereta bawah tanah, U-Bahn, berhenti di Stasiun Frottmaning, penumpang yang mempunyai tujuan Allianz Arena, kandang Bayern Munchen FC, pada berhamburan keluar. Dari stasiun itu, bentuk stadion yang mirip ban itu sudah terlihat, putih mengkilat. Untuk sampai ke stadion yang dibangun guna pelaksanaan Piala Dunia 2006 di Jerman itu, penumpang kereta harus berjalan 1 kilometeran lebih. Tepatnya lokasi stadion ini di Werner-Heisenberg-Allee 25, 80939 Munchen.
Mendekati stadion, orang mulai berfoto ria dengan latar belakang stadion yang ada tulisan Allianz Arena. Semakin mendekat, bentuk tubuh stadion semakin jelas. Memasuki area stadion, pengunjung mulai ditertibkan dengan melintasi pintu yang ada putarannya. Ini dilakukan agar yang masuk di area agar berbaris rapi. Di tempat ini juga ada tanda-tanda larangan, di saat ada pertandingan, membawa senjata tajam, toa, balita, anjing, sepeda, terompet gas, hellicamera, camera, dan payung.
Â
Untuk mengikuti tour itu, setiap peserta, kalangan dewasa, dikenai tarif 10 Euro. Untuk anak-anak bisa jadi harganya lebih murah. Saya berada pada jadwal tour pukul 13.45 waktu bayern. Menunggu setengah jam, tidaklah terlalu lama. Agar peserta tour merasa senang saat menunggu, pengelola tour membagi-bagi ice cream. Bisa jadi itu bagian dari service. Grup tour saya rupanya diikuti sekitar 40 orang, terlalu banyak sehingga harus dibagi menjadi dua grup. Satu pemandu dikomandoi seorang laki-laki, satunya seorang perempuan.
Â
Â
Bila kita terbiasa berada di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia, yang demikian besar dan megah, tentu akan lain bila melihat stadion ini. Di Stadion Gelora Bung Karno, sudut pandang antara penonton dan lapangan sepakbola bisa dibilang terbilang sangat jauh sehingga terkadang kita susah menikmati pertandingan.
Bila kita berada di tempat duduk sektor bagian belakang gawang, kita sulit menikmati pertandingan di sudut yang lain sebab lebarnya jarak tempat duduk dengan lapangan ditambah lingkaran stadion yang luas membuat pandangan kita menjadi jauh. Namun hal yang demikian tidak kita rasakan di Allianz Arena.
Dalam memaparkan soal soal stadion itu, pemandu bahkan mengajak peserta tour untuk berteriak gol dengan keras. Hasilnya teriakan yang hanya dilakukan oleh 20 orang itu membahana. Bayangkan kalau yang berteriak separuh stadion, 20.000 sampai 30.000 penonton, teriakkan itu akan menimbulkan suara yang menggelegar.
Puas dengan penjelasan soal stadion, peserta diajak ke ruang ganti pemain Bayern Munchen. Di ruang ganti itu, pemain tidak bisa duduk duduk semaunya. Semua sudah diatur dengan cara di atas lemari ada foto pemain. Pembagian tempat duduk di ruang ganti itu bisa jadi diatur sesuai dengan posisi pemain, pemain depan sederet, pemain tengah sederet, pemain belakang sederet, dan penjaga gawang sederet. Terlihat penjaga gawang Emanuel Nuer sederet dengan penjaga gawang lainnya.
Stadion ini termasuk stadion baru, tak heran fasilitasnya sangat lengkap. Toilet, ruang mandi sangat bagus dan mewah bahkan ada ruang untuk berendam. Di bagian-bagian ruang yang lain juga ada gym dan ruang perawatan bila ada pemain cedera.
Bila wartawan meliput pertandingan di stadion ini, akan sangat dimanjakan dengan fasilitas yang ada, selain ada kamar-kamar khusus untuk televisi, juga ada ruang konferensi press yang demikian bagus. Pertandingan di stadion ini kelas Eropa dan dunia tak heran kursi untuk konferensi press jumlahnya mencapai ratusan.
Mungkin pengelola stadion paham bahwa wartawan selalu hadir jauh-jauh waktu sebelum konferensi press dilakukan, untuk itu di belakang ruang konferensi press ada semacam lounge dan restoran mewah yang melayani wartawan makan dan minum.
Selepas dijelaskan di ruang konferensi press, peserta akan diajak menuju sebuah lorong di mana kanan kirinya ada foto besar pemain Bayern Munchen, terlihat di tempat ini ada foto Emanuel Nuer, Frank Ribery, Jerome Boateng, Philipp Lahm, Arjen Robben, Thommas Muller, dan pemain lainnya. Setelah melewati lorong ini, peserta tour akan ditunjukkan di mana bus yang mengangkut pemain dari hotel atau markas berhenti di sebuah pintu stadion. Dari pintu inilah pemain turun dari bus menuju ke ruang ganti sebelum melakukan pemanasan dan pertandingan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H