Mohon tunggu...
Ardiansyah Taher
Ardiansyah Taher Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sociolinguist

Music, Sports, Languages

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kamar Bekas, Tempatnya Pakaian Bekas Naik Kelas

27 Desember 2021   07:25 Diperbarui: 27 Desember 2021   08:27 2512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisnis pakaian bekas tidak bisa dianggap remeh, apalagi kini Thrifting sedang digandrungi generasi muda. Keuntungannyapun bisa mencapai puluhan jutaan rupiah.

Berawal dari hobi belanja pakaian secondhand di Pasar Poncol, Senen, Jakarta Pusat semasa sekolah dan kuliah, Faiz Aulia Rahman sadar kalau tren berburu pakaian bekas dengan harga murah tidak akan mudah hilang. Benar saja, generasi sekarang mengenalnya dengan istilah baru yang asing di telinga teman seumurannya: thrifting.

Pria muda asal Sukabumi itu mungkin bukan orang pertama yang berfikir jauh ke depan. Namun ia merasa cukup muda untuk memulai sesuatu dari sebuah kalimat "hobi jadi uang".

Kamar Bekas Thrift Store (Dokuentasi Pribadi)
Kamar Bekas Thrift Store (Dokuentasi Pribadi)

Faiz Aulia Rahman mulai berfikir untuk memulai jualan baju bekas ke teman-teman terdekat. Ia juga mencoba peruntungannya lewat forum jual beli daring di Kaskus yang sedang tren pada saat itu . Menurutnya, banyak peminat pakaian bekas selama itu masih layak pakai dan harganya murah.

Barulah pada 2010, selain menjajakan dagangannya lewat media sosial seperti Twitter dan Instagram, ia mencoba fokus membangun usahanya di sebuah rumah kontrakan di daerah Bogor dengan nama "Kamar Bekas". Ia melayani para pembeli dengan sistem COD (Cash on Delivery) dan juga pembeli dari luar kota dengan menggunakan JNE sebagai mitra pengiriman.

Seiring berjalannya waktu, Kamar Bekas mulai dikenal dan memiliki banyak pelanggan tetap hingga kini. Namun, kondisi pandemi mempengaruhi penjualannya. Alhasil, ia harus memutar otak bagaimana agar usahanya tetap berjalan dan berkembang lagi.

Tampak luar toko Kamar Bekas (Dokumentasi Pribadi)
Tampak luar toko Kamar Bekas (Dokumentasi Pribadi)

Tampak luar toko Kamar Bekas (Dokumentasi Pribadi)
Tampak luar toko Kamar Bekas (Dokumentasi Pribadi)

Pelan tapi pasti, kini Kamar Bekas menjelma menjadi sebuah Thrift Store yang lebih elegan. Berlokasi di Jalan Pandu Raya Nomor 8, Tegal Gundil, Kota Bogor, Kamar Bekas kini gagah berdiri di tempat yang lebih strategis untuk menyambut pelanggan yang datang ke toko. Kamar Bekas buka setiap hari sejak pukul 11 pagi hingga 10 malam.

Pakaian bekas seperti diberikan "kesempatan kedua" di sini. Suasana di dalam toko begitu nyaman dengan pilihan pakaian yang tertata rapi sesuai jenisnya. Sangat jauh dari kesan lapak pakaian bekas yang kotor, berantakan, serta pelayanannya yang tidak ramah.

Suasana di dalam Kamar Bekas (Dokumentasi Pribadi)
Suasana di dalam Kamar Bekas (Dokumentasi Pribadi)

Koleksi pakaian di Kamar Bekas (Dokumentasi Pribadi)
Koleksi pakaian di Kamar Bekas (Dokumentasi Pribadi)

Tak hanya jenis pakaian seperti kaos, jaket, dan kemeja, di sini juga tersedia topi, tas, hingga sepatu. Semuanya dalam kondisi baik, bersih, wangi, dan layak pakai. Soal kualitas, sudah barang tentu tidak diragukan lagi. Hal ini bisa dilihat dari brand-brand terkemuka yang meramaikan isi katalog Kamar Bekas.

Jika ditanya omset per bulan, Faiz menjawab seraya tertawa "30 jutaan kira-kira". Sebuah nominal yang mungkin membuat karyawan kantoran pada umumnya berfikir panjang untuk beralih jadi wirausahawan juga. Dalam sehari, Kamar Bekas bisa menjual puluhan hingga ratusan potong pakaian. Stok barang pun selalu datang di setiap minggunya.

Sudut lain di Kamar Bekas (Dokumentasi Pribadi)
Sudut lain di Kamar Bekas (Dokumentasi Pribadi)

Selain pakaian dan celana, tersedia juga tas ransel (Dokumentasi Pribadi)
Selain pakaian dan celana, tersedia juga tas ransel (Dokumentasi Pribadi)

Menurutnya, berjualan pakaian bekas itu menarik karena barang yang dijual tidak sama antara satu dengan lainnya. Pembeli yang datangpun seperti sedang mencari "harta karun" fesyen yang diinginkannya.    

Faiz sudah menjadi pelanggan setia JNE sejak awal merintis bisnisnya. Pelayanan yang prima, jaringan yang luas se-Indonesia, serta banyak promosi yang menguntungkan seller hanyalah secuil dari banyak alasan mengapa JNE menjadi pilihan utama dalam membantu mengembangkan usahanya.                        

Layanan pick-up gratis dari JNE (Dokumentasi Pribadi)
Layanan pick-up gratis dari JNE (Dokumentasi Pribadi)
Selain berkontribusi menunjang kebutuhan gaya hidup di era digital, JNE juga mendukung bergulirnya roda perekonomian Indonesia, khususnya untuk para pengusaha kecil dan menengah.

 "JNE adalah bagian dari perjalanan Kamar Bekas sejak awal hingga sekarang ini".

Soal target, Faiz tentu punya tujuan untuk lebih mengembangkan bisnisnya lagi di masa depan. Yang pasti, selama menggunakan JNE, Faiz merasa sangat terbantu untuk memperkenalkan dan menjual produknya ke seluruh Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun