Mohon tunggu...
Ardiansyah Taher
Ardiansyah Taher Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sociolinguist

Music, Sports, Languages

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Victor Damian Rozo, Si Pengabdi Setan Sebenarnya

14 November 2017   01:17 Diperbarui: 20 November 2017   01:59 18999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di dalam gereja (Capitalradio.co.ug)

COVENANT WITH SATAN: https://t.co/MCbaV0LknZ a travs de @YouTube--- VICTOR DAMIAN ROZO (@damianrozo666) November 11, 2017

Mungkin Victor bukan "pengabdi setan" yang pertama. Satanisme sendiri sudah ada sejak dulu, hanya saja belum terlihat penyebarannya secara masif dan peribadatan yang teroganisir. Satanisme sendiri didirikan oleh Anton LaVey di era 70'an. Ia dikenal sebagai bapaknya Satanisme, rumah peribadatan yang disebutnya "gereja setan" dan juga penyusun kitab "The Satanic Bible".

Anton LaVey sang pendiri Satanisme (laweekly.com)
Anton LaVey sang pendiri Satanisme (laweekly.com)
Sebelum ada di Kolombia, sebenarnya gereja setan juga sudah ada di Amerika Serikat berdasarkan penelusuran Vice tahun 2014 di Cleveland:

Meskipun organisasi Satanik juga muncul di negeri Paman Sam, sempat terjadi banyak penolakan terhadap organisasi-organisasi Satanik. Tercatat tahun 2014, masyarakat berbondong-bondong dalam aksi demonstrasi menolak "Black Mass", sebuah pertemuan besar kaum Sanatik yang diinisiasi gerakan satanis di Oklahoma, seperti yang dilansir NBC News.

Meski Satanisme masih menjadi kontroversi, keadaannya mulai menjamur di mana-mana. Di Indonesia sendiri sudah jelas, jika ada ajaran agama yang menyimpang tentu dilarang oleh hukum. Apakah ini benar salah satu dari tanda-tanda hari kiamat akan tiba?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun