Bahasa Inggris sangat jarang diterapkan di Indonesia. Meskipun hampir seluruh pusat perbelanjaan/Mal di Indonesia seolah-olah mencanangkan penggunaan Bahasa Inggris, tidak berpengaruh apapun kepada siapapun di Indonesia dan justru malah bisa memperburuk rasa cinta dan bangga terhadap bahasa kita sendiri. Contoh kecil lainnya adalah kecenderungan penggunaan menu bahasa Indonesia pada gawai, padahal kita sudah terbiasa dengan menu berbahasa Inggris di komputer/laptop.
Singaporean English (mothership.sg)
Seiring dengan perkembangan zaman, hal yang paling diutamakan dalam mempelajari Bahasa Inggris adalah fungsinya sebagai
Lingua Franca, bukan bahasa asing lagi. Menguasai dan berkomunikasi dengan Bahasa Inggris tidaklah harus sama persis seperti penutur aslinya. Sebagai contoh, kita bisa lihat dan memperhatikan orang-orang Asia lainnya seperti Singapura, Malaysia, dan India. Mereka dengan percaya diri berbicara dalam Bahasa Inggris dengan gayanya sendiri. Bahkan istilah
Singlish(Singaporean English)Â sudah menjadi identitas orang Singapura, dan mereka bangga memiliki ciri khas itu.
Jika orang Indonesia mau dan percaya diri menggunakan bahasa Inggris di khalayak umum, bukan tidak mungkin gaya berbahasa Inggris kita bisa disebut Indonesian English. Sayangnya istilah ini justru merujuk pada kesalahan orang Indonesia dalam berbahasa Inggris.
RIP English (axlpce.blogspot.com)
Jadi, jangan hanya mempelajari bahasa tanpa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari lewat media apapun, namun harus aktif (komunikasi dua arah) dan jangan pasif. Perlu diingat juga, penggunaan bahasa Inggrisnya harus benar ya!
Lihat Humaniora Selengkapnya