Mohon tunggu...
Ardiansyah Taher
Ardiansyah Taher Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sociolinguist

Music, Sports, Languages

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sistem Penerimaan Online Kacau, Orang Tua Serbu Dinas Pendidikan Depok

29 Juni 2016   23:55 Diperbarui: 30 Juni 2016   08:39 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan laman depok.siap-ppdb.com

Hari terakhir sistem jurnal pendaftaran calon siswa SMP dan SMA/SMK di Kota Depok berakhir tanpa solusi yang pasti. Rabu pagi (29/6) para calon siswa bersama orang tuanya meramaikan Dinas Pendidikan Kota Depok, menuntut kepastian nasib anaknya yang bergantung pada sistem online. Ironisnya, sejak pagi hingga siang tidak ada seorang pun dari pihak Dinas Pendidikan Kota Depok yang memberikan klarifikasi terkait hal ini. Rapat tertutup untuk membicarakan permasalahan ini pun baru akan digelar siang harinya disaat tenggat waktu pendaftaran sudah tiba.

Untuk menghindari kericuhan, banyaknya Satpol PP yang bertugas ikut mendampingi mereka. Para orang tua mengeluhkan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Depok yang kacau balau. Permasalahan ini memang sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu, mulai dari server error dan hal lainnya.

Beberapa permasalahan yang terjadi di PPDB Kota Depok adalah sebagai berikut:

Tidak berfungsinya sistem daring yang optimal

Tampilan laman depok.siap-ppdb.com
Tampilan laman depok.siap-ppdb.com
Laman website PPDB Online Kota Depok sekilas sederhana dan pastinya bekerja lebih optimal dalam memberikan layanan dan informasi penerimaan siswa SMP dan SMA/SMK secara praktis dan real time. Namun jika diperhatikan lebih saksama, masih banyak sekali bug yang seharusnya diantisipasi jauh sebelum “inovasi” pendaftaran sekolah negeri ini diluncurkan.

Hal ini dialami oleh adik saya yang memiliki nilai yang sangat cukup untuk bertengger di daftar calon siswa SMA Negeri 6 Depok, namun karena kesalahan sistem membuatnya terpaksa “terbuang” ke SMA Negeri 9 Depok sebagai pilihan pertama, dan SMA Negeri 10 Depok sebagai pilihan kedua.

Ada juga beberapa siswa yang bisa berpindah-pindah namanya di jurnal pendaftaran ke sekolah yang berbeda-beda. Ada pula yang pasrah karena telanjur memilih sekolah yang bukan pilihannya, karena hanya punya kesempatan satu kali “klik” untuk pilihan sekolah yang dituju.

Ini bukan masalah gengsi antar SMA Negeri di Depok berdasarkan angkanya, tapi membuat nasib calon siswa menjadi semakin tak terduga hanya karena bug ini. Belum lagi jika calon siswa terpaksa mendaftar ke sekolah yang jaraknya sangat jauh dari domisili, bahkan bisa membuat mereka melakukan “exodus” ke sekolah swasta.

Setiap saat terjadi perubahan passing grade dan kuota calon siswa pada setiap sekolah

Tampilan laman depok.siap-ppdb.com
Tampilan laman depok.siap-ppdb.com
Jika dipantau setiap harinya, sistem online ini mencurigakan sekali. Jumlah kuota calon siswa kadang berubah tak menentu, dan passing grade yang cenderung naik turun. Hal ini tentu membuat calon siswa kebingungan dan ragu untuk memilih sekolah negeri dambaannya.

Kecurigaan orang tua calon siswa terhadap konspirasi atau kecurangan dalam sistem pendaftaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun