Mohon tunggu...
Ardi Syam
Ardi Syam Mohon Tunggu... -

Hobby adalah menulis di blog.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Ada Agama yang Toleran Terhadap Agama Lain

25 Agustus 2015   12:34 Diperbarui: 25 Agustus 2015   12:46 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Wacana penghapusan mata pelajaran agama dari sekolah-sekolah umum ternyata turut disuarakan oleh Musdah Mulia yang berpahaman liberal. Menurutnya pendidikan agama di sekolah tidak berdampak apapun dalam pengurangan korupsi, bahkan menambah konflik dan menimbulkan sambil mengutip ucapan bekas PM Singapora Lee Kuan Yew. Analisa Musdah Mulia ini sangatlah dangkal dan terlalu menyederhanakan masalah, tidak sesuai dengan gelar profesor yang disandangnya. [2]

Untuk membantah tuduhan itu, ada baiknya kita merujuk kepada pendapat Prof. Dr. Zakiah Darajat, seorang pendidikan dan pernah aktif di MUI sekitar akhir 90-an. Menurut Zakiah Darajat kelemahan pendidikan agama di sekolah adalah tidak mendalam, akibat kekurangan waktu. Pelajar hanya diajarkan gerakan sholat, wudhuk, puasa dan hal-hal pokok lainnya, yang menurutnya tidak mendalam, tidak terhayati, verbalistik. Anak didik tidak tahu apa makna sholat bagi kehidupan mereka. Tahunya cuma gerakan ibadah. Ibadah sebagai pelajaran semata. Akhlak tidak ada, budi pekertipun tidak masuk. Akibatnya mereka menjadi taat ritual. Mereka sholat, puasa, tetapi aplikasi nilai-nilai ibadah itu dalam keseluruhan hidupnya tidak cukup dipahami [3].

Jadi berlainan dengan Musdah Mulia, Zakiah Darajat malah menyarankan agar pendidikan agama diberikan lebih banyak lagi di sekolah-sekolah. Saya setuju dengan saran Zakiah Darajat. Ketika masih dalam masa persekolahanpun, saya merasakan begitu kurangnya pendidikan agama di sekolah, sehingga saya memutuskan untuk mengikuti kelas agama sore di sebuah Madrasah Ibtidayah.

Lalu darimana asal tuduhan yang menyatakan pelajaran agama adalah penyebab konflik antar umat beragama. Kelihatannya Musdah Mulia memiliki pandangan yang sama dengan Haidar Bagir yaitu klaim yang mengatakan bahwa hanya Islam agama yang benar. Kalau Haidar Bagir menyarankan agar pendidikan agama di revisi, Musdah Mulia ingin agar pendidikan agama dikurangi atau dihapus dari sekolah-sekolah. Tujuan utama mereka adalah agar ajaran Syi'ah dan ajaran sesat lainnya makin berkembang di Indonesia. Juga supaya umat Islam Indonesia tidak alergi dengan pemikiran-pemikiran liberal seperti pembolehan pernikahan homoseksual, pernikahan antar agama, pembolehan memilih pemimpin non-Muslim, dsb

Kedua pandangan tokoh Syi'ah dan liberal itu dipatahkan dengan mudah oleh dua tokoh Sunni yaitu Dr. Hamid Fahmy Zarkasi dan Prof. Dr. Zakiah Darajat.

Sumber:

[1] Haidar Bagir Anggap Pelajaran Agama Ajarkan Intoleransi - http://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2015/08/22/76394/haidar-bagir-anggap-pelajaran-agama-ajarkan-intoleransi.html

[2] Pendidikan Agama di Indonesia Dihapus Saja - http://onlineindo.tv/news/politikus-pdip-pendidikan-agama-di-indonesia-dihapus-saja-supaya-bisa-mencontoh-australia-yang-saat-ini-sudah-sangat-sukses-negaranya/

[3] Kenapa Umat Islam Indonesia Korupsi? - http://wiemasen.com/indonesia-korupsi/

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun