2.2Fungsi yang terdapat dalam politik
Dengan mengadaptasi dan mengubah lingkungan untuk bertahan hidup, setiap sistem politik menjalankan fungsi dasar tertentu. Kata fungsi berarti beberapa hal. Ada juga yang mengatakan bahwa aktivitas itu wajar untuk sesuatu seperti pada, "the function of the heart" (Fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh). Dengan kata lain, fungsi pemerintahan dimaksudkan untuk mencapai tujuan.
Gabriel A. Almond menemukan bahwa, sebagaimana dijelaskan di atas, dalam keberadaan aktivitas politik, aktivitas politik sebagai fungsi politik diklasifikasikan menjadi dua kategori, fungsi input (fungsi masuk) dan fungsi output (fungsi keluar). Fungsi input adalah "fungsi yang sangat penting dalam menentukan bagaimana suatu sistem bekerja dan apa yang diperlukan untuk menciptakan dan menerapkan kebijaksanaan dalam suatu sistem politik" (Moechter Mas'oed, 1982: 29). Fungsi politik yang dimaksud adalah:
1.Sosialisasi Politik
Di atas segalanya, sosialisasi mengacu pada proses sosial yang memungkinkan individu menjadi anggota kelompok. Oleh karena itu, ia mempelajari budaya kelompok dan perannya dalam kelompok. Jadi, sosialisasi politik adalah suatu proses sosial yang memaksa anggota suatu komunitas untuk memiliki budaya politik kelompoknya dan untuk bertindak dan bertindak sesuai dengan budaya politik tersebut. Dan sosialisasi dilakukan tidak hanya oleh lembaga formal, tetapi juga oleh seluruh elemen masyarakat: lingkungan sosial dan kerja, media, keluarga dan sekolah. Hanya dengan demikian budaya politik dapat berkembang dan bertahan hingga generasi berikutnya.
2.Rekrutmen Politik
Menurut Gabriel A. Almont, setiap sistem politik memiliki caranya sendiri dalam merekrut warga untuk mengisi posisi politik dan administratif.
3.Artikulasi Kepentingan
Fungsi ini merupakan proses penentuan kepentingan yang diinginkan dari suatu sistem politik. Dalam hal ini, masyarakat mengekspresikan kepentingannya kepada lembaga politik atau pemerintah melalui kelompok kepentingan yang dibentuk dengan orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama, dan terkadang langsung kepada pejabat publik.
4.Agresi Kepentingan
Fungsi ini adalah proses mengartikulasikan alternatif dengan merekrut kandidat untuk posisi yang menggabungkan atau mendamaikan kepentingan yang jelas atau mematuhi kebijakan tertentu. Serangan kepentingan dapat dilakukan oleh setiap sub sistem politik, seperti legislatif, eksekutif, birokrasi, media massa, partai politik dan kelompok kepentingan.