Asumsinya, pengalaman tersebut akan menggambarkan usaha individu paling signifikan, dibandingkan pengalaman lain.Â
Pertanyaan ini sebenarnya 'menolong' kandidat untuk menampilkan usaha maksimal yang pernah dilakukan.Â
Logikanya, kita akan all out saat menghadapi situasi yang sangat sulit/menantang. Ujung tantangan sulit ini bisa menjadi keberhasilan diri, bisa juga mengecewakan.
Jawaban 'ideal'
Sah-sah saja bila mempersiapkan pengalaman kerja paling berkesan untuk momen interview. Hal ini juga yang menjadi saran persiapan interview.Â
Baca kembali CV/resume, ingat kembali pengalaman paling menantang, paling membanggakan dan paling mengecewakan dalam konteks pekerjaan.Â
Saya yakin Anda sudah banyak membaca saran untuk bercerita dengan kerangka STAR: situation, task, action dan result.
Dalam prakteknya, beberapa kandidat blank dan tidak menggunakan kerangka, sehingga mungkin pewawancara akan 'membantu' dengan memecah pengalaman melalui beberapa pertanyaan.Â
Kerangka ini terlihat sederhana, namun Anda perlu berlatih untuk bisa bercerita secara sistematis namun mengalir.Â
Saran saya, latihlah pola STAR dalam keseharian sehingga membentuk pola pikir sehari-hari juga. Gunakan pola STAR saat diskusi dalam tim, mengajukan saran ke atasan, dsb.
Sebagian orang lebih banyak menceritakan situasi, misalnya project pengembangan system A, lengkap dengan tahapan dari awal sampai selesai, namun lupa menceritakan peran/tugas utama diri sendiri.Â