Anda mungkin pernah mendapatkan pertanyaan tentang keberhasilan dan kegagalan dalam sesi interview. Mengapa dan adakah cara ideal menjawabnya?
Puzzle 'Utuh'
Kedua pertanyaan ini sebenarnya tidak berbeda dengan pertanyaan lain yang mengalir dalam sesi interview. Semua untuk mengenal kandidat sebagai professional atau seorang individu dalam bekerja.Â
Satu pertanyaan dan lainnya berfungsi seperti puzzle yang saling melengkapi dan berujung pada satu profile 'utuh' seorang professional. Sebagai professional, tentu Anda menjalani hari-hari yang terang sekaligus mendung.
Terkadang ada penambahan kata 'paling' sehingga membuat Anda menggali lebih dalam lagi tentang pengalaman paling sukses dan paling mengecewakan.Â
Kata gagal bisa jadi mengintimidasi, sehingga pewawancara bisa mengubah menjadi 'kurang sukses' atau 'tidak menyenangkan' atau 'mengecewakan'. Kalau kandidat masih defensive, bisa jadi mengubah dengan kalimat 'pengalaman sukses nomor 10'.
Begitu pentingkah sampai 'mengejar' pengalaman gagal dengan mengubah 'katanya'. Secara lugas, hal ini penting, karena puzzle tidak akan lengkap dan tidak realistis tanpa pengalaman mengecewakan.Â
Perusahaan juga perlu mengenal seseorang menghadapi kegagalan, karena dalam pekerjaan/posisi baru nanti, kandidat juga akan menemui hal yang tidak menyenangkan, bahkan kegagalan lagi.
Tanpa penambahan kata 'paling' pun, pertanyaan ini secara umum akan langsung mengingatkan individu ke hal yang paling berkesan.Â
Keberhasilan maupun kegagalan paling berkesan biasanya melibatkan banyak pemikiran dan energi saat itu.Â