Salah satu gambaran lain, adalah saat saya dan rekan penulis mengadakan bedah buku di cara International Indonesia Book Fair, Jakarta. Salah seorang pengunjung berbagi keinginannya untuk pindah jurusan kuliah karen merasa tidak sesuai passion. Menurutnya, ia memiliki passion dalam musik dan menulis, tidak sesuai jurusan kuliah saat itu.Â
Akan tetapi, ia belum pernah sekalipun mengirimkan tulisan ke media massa, belum pernah memainkan musik, namun menyukai musik. Ia baru membayangkan keasyikan seorang penulis dan musisi. Bayangan ini tidak salah dan menunjukkan ia memiliki minat, tetapi untuk mengatakan sebagai passion, ia perlu lebih membuktikan komitmennya.
Passion juga Komitmen.
Passion tidak sekedar kesenangan melainkan komitmen jangka panjang untuk melewati beragam tantangan. Poin ini yang sepertinya terlewatkan di antara gegap gempita semangat mewujudkan passion.Â
Mungkin kata komitmen bisa merusak nuansa passion tetapi pada kenyataannya justru sebaliknya, karena seperti kata Oprah Winfrey, passion is energy, maka komitmen menjadi kebutuhan logis. Passion is energy. Feel the power that comes from focusing on what excites you`~Oprah Winfrey
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H