Adapun kondisi lingkungan hidup untuk tanaman anggur supaya mendukung tetap tumbuh subur dan berbuah secara produktif adalah sebagai berikut.
1. Suhu udara dan curah hujan
Selama masa berbunga dan berbuah hingga panen (berlangsung selama 3-4 bulan), tanaman anggur membutuhkan kondisi lingkungan khusus yaitu :
a. Suhu udara antara 10°C – 35°C
Di Indonesia, tidak memiliki masalah. Dalam artian, suhu udara di negara kita cukup mendukung, karena suhu udara rata-rata di Indonesia sepanjang tahun kisaran 26°C – 36°C.
b. Curah hujan harus sangat rendah (musim kemarau)
Artinya, selama tanaman anggur sedang dalam kondisi berbunga dan berbuah, tidak boleh terpapar hujan lebih dari 1 kali dalam seminggu. Apabila terlalu sering terpapar air hujan, maka resikonya sebagian besar bunga akan rontok bahkan tak tersisa dan buahnya akan mudah terserang penyakit yang menyebabkan pembusukan sehingga tanaman anggur hanya boleh dibuahkan ketika musim kemarau saja.Â
Di samping itu juga, lamanya musim kemarau harus lebih dari 3 bulan, agar buah bisa matang sempurna dan dipanen sebelum masuk musim penghujan.
2. Kelembaban dan sirkulasi udara
Sepanjang hidup tanaman anggur, baik sedang kondisi berbuah maupun tidak, maka membutuhkan lingkungan tumbuh yang kering (kelembaban udara yang rendah) dan memerlukan sirkulasi udara yang cukup.
Oleh karena itu, tanaman anggur harus memiliki jarak yang cukup dengan tanaman lain atau bangunan di sekitarnya, supaya sinar matahari dapat mengenai sebagian besar area sekitar tanaman anggur.
Dengan begitu, kelembaban udara di sekeliling tanaman akan menjadi rendah atau kering. Dengan memberikan jarak yang cukup dari tanaman lain dan bangunan, maka hembusan angin dapat mengalir secara optimal melewati daun dan percabangan tanaman anggur sehingga sirkulasi udara berjalan dengan baik.