Perubahan iklim memiliki banyak sekali dampaknya di muka bumi ini seperti naiknya suhu muka bumi, perubahan musim tanam, perubahan curah hujan serta semakin banyak kekeringan dan gelombang panas.Â
Dampak perubahan iklim ini sangat jauh berbeda di setiap daerah di dunia karena bergantung pada posisi geografis dan kondisi keikliman pada skala lokal tertentu. Sementara itu, iklim juga berhubungan dengan kondisi suhu, kelembapan udara atau pola curah hujan rata-rata pada tiap musim dalam jangka tahunan atau puluhan tahun.
Seperti yang akan saya bahas kali ini yaitu masalah tanaman anggur dengan pencocokan iklim, cuaca, suhu dan kelembapan udaranya terkhusus untuk di Indonesia, yang dimana tanaman anggur ini sudah mulai berkembang di Indonesia sejak dikeluarkannya kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor anggur yang dilansir melalui Surat Keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi No. 505/ 1982.
Tanaman anggur yang merupakan tanaman asli dari Eropa dan Asia Tengah ini juga bisa tumbuh di negara tropis seperti Indonesia dan sudah banyak sekali jenis bibit tanaman anggur kawin silang yang cocok tumbuh di Indonesia dengan hasil bibit tanaman anggur terbaik dan mudah tumbuh di Indonesia. Bahkan di masa pandemi saat ini sudah banyak orang yang menjual bibit anggur dengan macam-macam jenisnya seperti anggur jupiter, anggur ninel, anggur black panther, anggur julian, anggur harold, anggur akademik avidzba dan anggur victor.
Hal tersebut disebebkan karena iklim dan cuaca di Indonesia hanya ada hujan dan panas sehingga tidak perlu repot-repot mengatur iklim dan cuacanya untuk orang-orang yang ingin menanam anggur sebab kedua musim tersebut bisa diatasi sehingga tidak menghambat pertumbuhan tanaman anggur untuk tumbuh dengan baik dan tanaman anggur ini termasuk salah satu jenis tanaman perdu yang mengalami pertumbuhan merambat sehingga untuk menanamnya tidak perlu membutuhkan lahan yang luas, cukup di teras halaman rumah atau di atap rumah bagi yang rumahnya bertingkat.
Tanaman anggur ini juga merupakan tanaman yang sangat menyukai sinar matahari dan kondisi tanah yang cenderung kering serta kelembapan media tanam yang tentu sangat dibutuhkan asalkan tidak berlebihan.
Dilansir oleh Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 30 No.6 Tahun 2008, tanaman anggur dapat ditanam pada daerah dengan tipe iklim E (Schmidt dan Ferguson) dengan sekurang-kurangnya 3-4 bulan kering per tahunnya (iklim kering). Anggur dapat tumbuh pada wilayah dengan ketinggian 0-950 m dpl dengan curah hujan rata-rata 800 mm per tahun dan intensitas cahaya matahari >75%.
Anggur dapat pula ditanam pada daerah yang beriklim basah, tetapi buahnya masam atau kurang manis dan pertumbuhan tanamannya kurang baik. Bila anggur akan dikembangkan pada daerah yang beriklim basah seperti daerah rawa, perlu teknologi pengelolaan air sehingga kelembapan tanah dapat dipertahankan pada kapasitas yang luas serta air harus tersedia dalam jumlah yang cukup tetapi tidak sampai tergenang. Jika curah hujan lebih dari 2.000 mm per tahun, maka perlu dibuat saluran drainase.
Untuk iklim tropis seperti di Indonesia, tanaman anggur memerlukan pemangkasan agar dapat berbuah.
Berdasarkan pengalaman pribadi, saya sendiri pernah mencoba untuk melakukan penanaman tanaman anggur disekitar rumah. Namun, saya telah gagal melakukannya sebab cara yang saya lakukan tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada penanaman tanaman anggur seperti, intensitas cahaya yang masih sangat sedikit dan juga kesalahan yang sangat fatal yaitu saya menanamnya disaat musim sedang hujan sekitar bulan September, Oktober, Novemeber dan Desember sedangkan tanaman anggur tidak cocok ditanam pada saat musim hujan, melainkan cocok pada musim kemarau (musim panas).