Saat di tengah-tengah rapat, hp Anda bergetar. Ada panggilan masuk, nomernya tidak Anda kenal. Karena rapat ini lebih penting, Anda mengabaikannya. Tapi ternyata, dengan diabaikan, panggilan itu tidak berhenti. Dia terus memanggil, dan hp Anda terus bergetar. Akhirnya Anda mengangkatnya. Ternyata, dia mau menawarkan produk keuangan.
Ugh. Sebel kan?
Anda pernah mengalaminya?
Saya sering. Sering banget malahan. Dalam sebulan, saya selalu mendapat 2-3 tiga panggilan semacam itu. Sangat mengganggu kan?!
Awalnya saya, saya selalu menolak dengan tegas saat menerima panggilan telemarketing ini. Tapi lama-lama capek juga kan? Akhirnya nomornya saya blokir. Saya kira berhasil. Ternyata tidak juga. Dia menghubungi dari nomor yang berbeda, bahkan dari nomor ponsel! Saya pun mulai mencari-cari cara bagaimana saya bisa menghentikan panggilan-panggilan "kurang ajar" ini.
Mengapa kita ditelepon telemarketing?
Ada banyak faktor yang menyebabkan kita masuk ke dalam daftar telepon telemarketer. Salah satu yang utama dan tidak kita sadari adalah: kita mengizinkannya.
Lah kok bisa!?
Saat kita membuka rekening, berapa banyak sih yang membaca sampai detail butir-butir pernyataan pembukaan rekening yang disediakan oleh bank? Kebanyakan kita, langsung tanda tangan pada tempat yang ditunjukkan oleh customer service, tanpa mau repot-repot membaca sampai detail perjanjian yang kita tanda tangani.
Di sinilah letak masalahnya. Pada dokumen pembukaan rekening beberapa bank yang saya jumpai, ada butir yang menyatakan kurang lebih: Saya mengizinkan pihak bank menggunakan data saya untuk keperluan promosi. Bagian ini biasanya ditulis dengan font kecil. Tetapi sebenarnya ini pilihan tidak wajib. Jadi, jika tidak ditanda tangani pun tidak masalah.
Baru tahu kan? Hehehe......
Jadi, ya bukan salah telemarketer juga kalau dia bersikukuh menelepon kita. Kita mengizinkan kok, bahkan kita mengesahkannya dengan materai juga kan? Hehe.....