Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : lupa-jajan.id

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Penyair di Ujung Jalan

25 Oktober 2024   08:02 Diperbarui: 25 Oktober 2024   08:07 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Arman menatap pemuda itu dalam-dalam. Ada sesuatu dalam tatapan anak muda itu yang membuatnya percaya. Ia pun menyerahkan buku usangnya kepada pemuda tersebut, berharap, meskipun sangat kecil, bahwa mungkin ini adalah caranya untuk meninggalkan jejak di dunia.

Malam berganti pagi, dan hujan akhirnya berhenti. Namun, ketika pemuda itu kembali keesokan harinya, ia menemukan Arman terbaring di sudut jalan. Tubuhnya sudah tak bernyawa, namun wajahnya tampak damai, seolah telah menemukan ketenangan yang selama ini ia cari. Buku puisi yang pernah menjadi bagian dari hidupnya kini berada di tangan pemuda yang berjanji akan membuat karyanya abadi.

---

Seminggu setelah kepergian Arman, sebuah puisi dari buku usangnya diterbitkan di sebuah web sastra yang kemudian viral. Orang-orang mulai mengenal nama Arman kembali, mengenal puisi-puisinya yang penuh makna. Kematian seorang penyair di jalanan itu bukanlah akhir dari hidupnya, melainkan awal dari keabadian karyanya.

Dalam setiap bait yang ia tulis, Arman meninggalkan bagian dari jiwanya yang terus hidup, menyentuh hati orang-orang yang membaca, bahkan setelah tubuhnya tiada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun