Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : lupa-jajan.id

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Senja di Tepian Kenangan

24 Oktober 2024   05:15 Diperbarui: 24 Oktober 2024   07:52 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Aku memeluknya erat, seakan tidak ingin melepaskannya lagi. Andi juga datang dan memeluk kami berdua. Kami akhirnya bersama lagi.

---

Senja kembali menyapa, seperti setiap hari. Tapi kali ini, senja tidak lagi menyakitkan. Karena Hana telah kembali. Hilangnya Hana meninggalkan luka yang mendalam, tapi kehadirannya kembali memberikan kesempatan untuk sembuh. Aku tahu, perjalanan kami belum selesai. Luka di hati Hana tidak akan sembuh secepat itu. Tapi kami akan melewati semuanya bersama. Setidaknya, kini kami punya kesempatan kedua untuk menciptakan kembali kebahagiaan yang hilang.

Dan ketika senja berikutnya datang, aku akan memandang langit jingga itu dengan perasaan berbeda. Tidak lagi dengan kerinduan yang menyiksa, tapi dengan rasa syukur bahwa Hana, meski sempat hilang, akhirnya kembali ke pelukan kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun