Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : lupa-jajan.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisikan Harapan

16 Februari 2024   12:00 Diperbarui: 16 Februari 2024   12:59 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di relung jiwa yang terdalam,

Tersimpan bisikan kalbu yang terpendam,

Menyulam kisah tentang dunia yang kelam,

Diiringi melodi duka yang tak tertahankan.

Bagai lukisan abstrak tanpa makna,

....

Kehidupan manusia penuh luka dan nestapa,

Terjebak dalam jerat nafsu dan amarah yang membara,

Menenggelamkan cinta dalam egoisme yang hampa.

....

Air mata mengalir bagai air bah yang tak terbendung,

Menangisi tragedi yang melanda tanpa henti,

Menangisi kekejaman yang merenggut kasih sayang,

Menangisi cinta yang terkubur dalam kekecewaan.

....

Namun, dalam keheningan yang sunyi dan mencekam,

Terpancar secercah harapan yang tak kunjung padam,

Doa terpanjatkan ke langit yang maha tinggi,

Memohon kedamaian dan kebahagiaan yang abadi.

Bagai kunang-kunang di malam kelam yang kelam,

.....

Harapan menerangi jalan menuju masa depan yang terang,

Masa depan yang dihiasi mimpi indah dan gemilang,

Masa depan yang penuh cinta dan kasih sayang.

Dengan tekad yang membara bagai api yang berkobar,

Aku melangkah maju tanpa keraguan sedikitpun,

Memperjuangkan kedamaian dengan segenap jiwa dan raga,

Menebarkan benih kasih sayang di setiap langkah kaki yang menapak.

Dalam diam, aku berjanji dengan penuh keteguhan,

Akan menjadi pembawa cahaya di tengah kegelapan yang menyelimuti,

Menyalakan api cinta di hati yang membeku dan terluka,

Dan mengubah dunia menjadi tempat yang lebih indah dan berseri.

....

Aku, sang pendiam yang penuh dengan kekuatan dan semangat,

Akan bangkit dan melawan segala bentuk penindasan,

Membangun dunia yang penuh dengan kedamaian dan kebahagiaan,

Dan mengantarkan manusia menuju gerbang kemuliaan.

Februari, 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun