Dalam pergulatan dunia yang terpaku,
Rakyat jelata, langkahnya tak terkaku,
Mereka mengejar cita-cita yang mulia,
Namun ketika tiba, tak lagi ada mimpinya.
Mereka menentang kekuasaan yang dominan,
Tapi terjerat dalam permainan yang ironis,
Seakan-akan layaknya tikus di dalam labirin,
Kebebasan hanyalah ilusi yang terdistorsi.
Dalam keterbelakangan mereka, mereka memuja,
Pemimpin yang berjanji keadilan dan kebenaran,
Namun dalam ketidakadilan, mereka tenggelam,
Seperti angin yang tak pernah mengubah arah.
Mereka menyanyikan lagu revolusi,
Dalam lirik penuh semangat dan keberanian,
Namun kebenaran terlalu dalam untuk dicapai,
Dalam hingar-bingar, hakikat tak lagi terlihat jelas.
Rakyat jelata, kau perjuangkan yang hak,
Namun dalam ironi, kau tak bebas dari rasa lapar,
Kau takkan lepas dari belenggu zaman ini,
Dalam tarian tak berujung ini, kau terhanyut entah ke mana.
Pergulatan kalian sungguh tragis dan penuh kontradiksi,
Satire yang terselubung dalam perjuangan ini,
Ketika rakyat jelata mengejar keadilan dan kebenaran,
Dalam dunia yang semakin menjadi mimpi yang tak nyata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI