Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : lupa-jajan.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Labirin Ironi

28 Oktober 2023   22:20 Diperbarui: 28 Oktober 2023   22:30 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti angin yang tak pernah mengubah arah.

Mereka menyanyikan lagu revolusi,

Dalam lirik penuh semangat dan keberanian,

Namun kebenaran terlalu dalam untuk dicapai,

Dalam hingar-bingar, hakikat tak lagi terlihat jelas.

Rakyat jelata, kau perjuangkan yang hak,

Namun dalam ironi, kau tak bebas dari rasa lapar,

Kau takkan lepas dari belenggu zaman ini,

Dalam tarian tak berujung ini, kau terhanyut entah ke mana.

Pergulatan kalian sungguh tragis dan penuh kontradiksi,

Satire yang terselubung dalam perjuangan ini,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun