Mohon tunggu...
Ardiansyah
Ardiansyah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pendidik

Belajar-Lakukan-Evaluasi-Belajar Lagi-Lakukan Lagi-Evaluasi Kembali, Ulangi Terus sampai tak terasa itu menjadi suatu kewajaran. Mengapa? Karena Berfikir adalah pekerjaan terberat manusia, apakah anda mau mencoba nya? Silahkan mampir ke : lupa-jajan.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untukmu Wahai Kasihku

14 Oktober 2023   01:07 Diperbarui: 14 Oktober 2023   01:49 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdua Bersama Kita Abadi

Semasa sendiri, arti hidup tak berarti
Irama-irama sirna-sunyi, tak ada
Sihir-sihir mentari sekelebat tiba
Mulai menapaki jejak kita berdua

Disaat kau hadir bersama ku
Dunia begitu tak berdaya
Lembah-lembah bersujud dihadapan kita
Mengubah lara menjadi warna

Kemarilah, kita duduk bersama sejenak
Menutup mata sampai tiba saatnya
Diamlah, untuk sementara menikmati masa
Terbawa angin berirama sepi

Sampai saatnya, kau kan terkejut
Melihat diri kita sudah tiba di singgahsana mempelai
Menyambut tamu
Berfoto bersama
Tersenyum ceria

Selamat kita sudah bertahan
Mengarungi badai, meniup layar yang mudah tergores
Kita sudah sampai
Sampai di benua nirwana dan bahagia untuk selama-lamanya

 ###

Buaian rindu untuk selalu menanti

Rindu, seperti rindu pada umumnya
Aku meniti wajahmu di setiap doa
Berharap jumpa walau tak lama

Rindu, kerap kali aku ingat sosok dirimu
Tak lupa lupa aku berirama
Bersenandung dalam lara
Selalu ingat indahnya kehangatan bersamamu

Sering kita duduk berdua di taman sana
Berbicara banyak tentang permenungan

Sering juga kita bercanda
Sampai lupa, kalau malam menyapa kita

Begitu rindu ini berarti sudah
Sosok dalam benak ku terlukis berharga
Menjamu rasa, sampai tua takan lupa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun