Facebook meluncurkan fitur reaksi yang terdiri dari 6 ekspresi emosi yang dapat dipilih oleh pengguna untuk menanggapi sebuah kiriman, selain tentunya “like” yang sejak awal tersedia.
6 ekspresi itu adalah “heart, LOL, wow, sad, angry dan hug” yang mewakili masing-masing respons sesuai dengan nama dan tampilannya.
Namun fitur yang sebenarnya menarik tersebut justru di lain sisi dapat dijadikan bukti untuk menyingkap “sakit parah” yang sedang diidap oleh sebagian orang.
Hal ini dibuktikan dari pantauan dan temuan di berbagai kiriman berita dari akun-akun media massa kenamaan nasional.
Ambil contoh di fans page Kompas.com.
Di sana, disediakan fitur pencarian yang dapat digunakan untuk menemukan artikel tertentu dengan menggunakan kata kunci dan beberapa filter yang tersedia.
Coba ketikkan kata kunci yang berhubungan dengan teror Prancis, misalnya saja “teror, Prancis, gereja” atau beberapa key words lain yang berhubungan, lalu sortir kiriman dengan pilihan “terbaru” serta pilih “tanggal posting 2020”, maka akan ditampilkan konten berita Kompas yang berhubungan dengan kejadian tersebut.
Setelah itu, alihkan pandangan ke lokasi di mana react para pembaca terakumulasi di sudut kiri bawah masing-masing kiriman.
Hasilnya?
Akal sehat akan otomatis berpikir sudah sewajarnya orang-orang akan menyampaikan bela sungkawa, rasa sedih, kecewa atau marah untuk kejadian semacam ini dengan memilih react “sad” atau “angry” yang mewakili kesedihan dan kemarahan.