Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ragam Masalah Mendasar di Dunia Pendidikan yang Jarang Tersorot Pemerintah

30 Januari 2025   08:00 Diperbarui: 23 Januari 2025   06:59 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Ketidakmerataan Distribusi Anggaran Pendidikan

Anggaran pendidikan di Indonesia sering kali menjadi sorotan, terutama karena besarnya alokasi dalam APBN. Pada tahun 2024, misalnya, anggaran pendidikan mencapai 20% dari total APBN. Namun, persoalan muncul pada distribusi anggaran tersebut. Banyak sekolah di daerah terpencil yang masih kekurangan dana untuk perbaikan fasilitas, sementara sekolah-sekolah di kota besar mendapatkan alokasi dana yang jauh lebih besar.

Selain itu, penggunaan anggaran sering kali tidak tepat sasaran. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), misalnya, sering kali digunakan untuk kebutuhan administratif dibandingkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Ketidakmerataan ini menciptakan jurang yang semakin lebar antara sekolah di perkotaan dan pedesaan.

5. Kurangnya Perhatian pada Kesejahteraan Mental Siswa

Kesejahteraan mental siswa merupakan aspek penting yang sering kali diabaikan. Tekanan akademis, masalah keluarga, hingga bullying menjadi faktor utama yang memengaruhi kesehatan mental siswa. Data dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK) tahun 2023 menunjukkan bahwa 1 dari 5 siswa di Indonesia mengalami gangguan kecemasan atau depresi.

Sayangnya, banyak sekolah yang belum memiliki konselor atau layanan psikologi yang memadai untuk membantu siswa menghadapi masalah ini. Padahal, kesehatan mental yang baik merupakan prasyarat bagi siswa untuk dapat belajar dengan optimal. Jika kesehatan mental siswa terus diabaikan, ini dapat berdampak pada prestasi akademis dan kehidupan sosial mereka di masa depan.

6. Minimnya Relevansi Kurikulum dengan Dunia Kerja

Masalah lain yang sering luput dari perhatian adalah kurangnya relevansi antara kurikulum yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan dunia kerja. Sebuah studi yang dilakukan oleh World Economic Forum pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 60% lulusan sekolah menengah di Indonesia merasa tidak siap memasuki dunia kerja karena kurangnya keterampilan praktis yang relevan.

Kurikulum di Indonesia sering kali terlalu fokus pada teori tanpa memberikan ruang yang cukup untuk pengembangan keterampilan praktis. Selain itu, kurangnya kerja sama antara sekolah dan industri membuat siswa tidak mendapatkan gambaran yang jelas tentang dunia kerja. Akibatnya, tingkat pengangguran di kalangan lulusan muda tetap tinggi.

Mengatasi Masalah dengan Langkah Nyata

Untuk mengatasi masalah-masalah mendasar di dunia pendidikan ini, diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan. Beberapa langkah nyata yang dapat dilakukan antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun