Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

3 Hal yang Menyebabkan Penurunan Drastis Performa Manchester City Musim Ini

17 Desember 2024   09:00 Diperbarui: 17 Desember 2024   17:32 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola. (AFP/PATRICIA DE MELO MOREIRA)

Ini adalah salah satu faktor yang suka atau tidak suka menjadi sebab penurunan performa City musim ini. Pep seakan terlena dengan skuad yang dimilikinya saat ini terutama kala berhasil meraih kesuksesan pada 2023 lalu. Nama-nama seperti Kevin de Bruyne, Nathan Ake, Jhon Stone, Ilkay Gundogan, hingga Kyle Walker sudah tak lagi muda. Usia rata-rata mereka bahkan sudah berada di angka 30-an. 

Hal tersebut nampaknya tak disadari Pep kala pemain-pemain yang mulai termakan usia tersebut harus memainkan 4 hingga 5 kompetisi sekaligus setiap musimnya. Hal tersebut tentu memakan habis kinerja para pemain. 

Kita ambil contoh seperti Kyle Walker dan de Bruyne. Jika 3 tahun yang lalu kita kerap melihat akselerasi dan ketangguhan Kyle Walker dalam mengawal lini bertahan Manchester City hingga hanya ia yang dianggap mampu mengimbangi bahkan melampaui kecepatan seorang Vinicus Junior. Musim ini nampaknya jauh berbeda. 

Kyle sering tertinggal, pengambilan keputusannya kadang sering ceroboh, hal tersebut bisa dilihat di beberapa pertandingan klub asuhan Pep Guardiola di musim ini kala melawan Brighton. City yang kalah 1-2, terlihat kewalahan menghadapi agresivfitas para pemain Brighton terutama di lini penyerangan sebelah kiri yang dikomandoi oleh Kaoru Mitoma. Ia bahkan mampu beberapa kali melewati penjagaan Walker dengan sprint cepat dan akselerasi mematikannya.

2. Lambannya Regenerasi

Ketika Liverpool, Totenham Hotspurs, Chelsea, hingga Arsenal sudah melakukan regenerasi dan melalui masa-masa yang sulit di musim-musim kompetisi sebelumnya dan berhasil meraih hasil suksesnya di musim sekarang. Manchester City seakan menghindar dan cenderung bermain di zona nyaman. 

Liverpool dengan Arne Slott nya musim ini sudah menunjukkan bahwa tanpa Van Dijk dan Mohammed Salah mereka sudah memiliki pemain-pemain pengganti yang sepadan seperti Chiesa dan Jota hingga Luiz Diaz maupun Joe Gomez di lini bertahan.

Arsenal dan Arteta sudah berhasil menjadi kombinasi yang pas dalam hal menjadi penantang gelar di Liga Inggris dalam beberapa musim terakhir dengan pemain-pemain mudanya. Totenham yang sudah move on tanpa Harry Kanenya di era Ange Postecoglou, hingga Chelsea yang walaupun jor-joran dalam hal mendatangkan pemain baru dengan alasan regenerasi, namun di musim ini hasilnya sudah jauh terlihat sukses dengan berhasil menjadi penantang gelar Liga Inggris musim ini.

Manchester City terlambat menyadari kala di beberapa musim sebelumnya mereka justru membiarkan beberapa pemain muda yang sudah perform justru pindah dan dibiarkan sukses di klub barunya. Salah satu contoh nyata ada pada diri Cole Palmer. Musim ini pemain yang terkenal dengan selebrasi kedinginan itu telah menjadi ikon baru Chelsea di semua kompetisi. 

Menurut data Transfermarkt, sejak kepindahannya ke Chelsea di musim 2023 lalu dari Manchester City, Palmer telah melesakkan 11 gol dari 15 penampilan di Liga Inggris musim ini. Sementara secara keseluruhan, Palmer telah menyarangkan 33 gol dan mencetak 17 asist selama berkiprah di Stamford Bridge sejak musim 2023 lalu. 

City nampaknya menyesal dengan membiarkan Palmer memasak di Chelsea dengan segala kesuksesan yang dicapainya musim ini. Membiarkannya pergi demi seorang foden maupun Grealish adalah perjudian besar yang pada akhirnya hanya akan mendatangkan dua kemungkinan yakni kesuksesan dan kegagalan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun