3. Penurunan Performa Kerja atau Akademis
Burnout membuat otak sulit berkonsentrasi dan memproses informasi dengan baik. Kamu mungkin merasa lebih lambat dalam menyelesaikan tugas, lebih sering membuat kesalahan, atau mengalami mental block.
Contoh Gejala:
Kesulitan menyelesaikan tugas yang sebelumnya mudah.
Sering lupa detail penting atau tenggat waktu.
Mengalami kesulitan fokus saat bekerja atau belajar.
Solusi:
Bagi tugas besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah diselesaikan. Beri jeda istirahat selama 5-10 menit setiap jam untuk mengistirahatkan otak. Teknik seperti Pomodoro (kerja 25 menit, istirahat 5 menit) bisa membantu meningkatkan produktivitas.
4. Mudah Marah atau Emosi Tidak Stabil
Apakah akhir-akhir ini kamu merasa lebih mudah tersinggung atau marah tanpa alasan jelas? Burnout bisa membuatmu lebih sensitif secara emosional. Ketika stres menumpuk, emosi bisa meluap-luap dan sulit dikendalikan.
Contoh Gejala:
Marah atau menangis karena hal kecil.
Merasa kesal terus-menerus atau frustrasi dengan orang lain.
Sulit merasa bahagia atau puas.
Solusi:
Latih kesadaran emosi dengan jurnal refleksi. Tuliskan perasaanmu setiap hari dan cobalah memahami pemicunya. Teknik pernapasan dan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau berenang bisa membantu menurunkan intensitas emosi.
5. Masalah Tidur dan Perubahan Pola Makan
Burnout sering menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia atau tidur tidak nyenyak. Di sisi lain, pola makan juga bisa berubah drastis. Ada yang kehilangan nafsu makan, namun ada juga yang cenderung makan berlebihan sebagai pelarian.
Contoh Gejala: