4. Mengembangkan Budaya Sekolah yang Positif
Dorong perilaku saling menghormati melalui kegiatan seperti kerja kelompok, permainan tim, dan program mentoring antara siswa senior dan junior.
Adakan penghargaan untuk perilaku baik, seperti penghargaan untuk siswa yang menunjukkan sikap ramah atau membantu teman lain.
5. Meningkatkan Peran Guru dan Konselor
Latih guru untuk mengenali tanda-tanda siswa yang menjadi korban bullying, seperti perubahan perilaku, penurunan prestasi, atau keengganan untuk datang ke sekolah.
Pastikan konselor sekolah mudah diakses dan proaktif dalam mendampingi siswa yang membutuhkan.
6. Pengawasan dan Intervensi Aktif
Tingkatkan pengawasan di area rawan bullying, seperti toilet, lorong, atau halaman sekolah saat jam istirahat.
Berikan intervensi langsung yang tegas namun mendidik terhadap pelaku bullying, termasuk program rehabilitasi untuk memperbaiki perilaku mereka.
7. Melibatkan Orang Tua
Ajak orang tua untuk berpartisipasi dalam program sekolah, seperti diskusi parenting atau forum komunikasi.
Berikan panduan kepada orang tua untuk mendeteksi tanda-tanda anak mereka mengalami atau melakukan bullying.
8. Membangun Sistem Pelaporan dan Tindak Lanjut yang Transparan
Sediakan platform anonim untuk melaporkan bullying, misalnya kotak pengaduan atau aplikasi khusus.
Tindak lanjuti laporan secara cepat dan transparan, serta libatkan pihak yang relevan.
9. Evaluasi dan Monitoring Rutin