Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Sederhana Menumbuhkan Minat Baca Siswa dengan Memperkenalkan Program "Bank Membaca"

14 November 2024   21:00 Diperbarui: 14 November 2024   21:04 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari paparan data tersebut, dapat dikatakan tingkat kemampuan literasi masyarakat Indonesia masih berada di tahap memprihatinkan. Mengingat, yang dibaca pun juga belum tentu referensi-referensi yang terkait dengan isu-isu terkini seperti sosial, pendidikan, budaya, kebijakan, dan lain sebagainya. Belum lagi, kebiasaan masyarakat kita yang masih gemar mengonsumsi informasi yang ada di media sosial dengan utuh dan mentah, membuat anggapan bahwa permasalahan literasi di dunia pendidi8kan kita masih menjadi masalah serius yang perlu diselesaikan berasama.

Atas dasar itulah, saya tergerak sejak 1 tahun lalu mengadakan program "Bank Literasi" untuk mapel Bahasa Indonesia yang dimulai di kelas VII. Menggunakan media jurnal atau lembar formulir literasi berjudul "Jurnal Membaca Hari Ini", siswa setiap seminggu sekali saya akan tugaskan untuk membaca buku atau setidaknya membaca minimal satu bahan bacaan boleh buku tentang sejarah, novel, artikel, e-book, watpadd, dll.

Saya pun tak memaksa siswa harus menyelesaikan bahan bacaan atau satu buku dalam waktu seminggu, melainkan hanya semampu mereka misalnya hanya 10 halaman dalam satu buku, maka itulah yang akan dicatat di jurnal membaca hari ini nantinya. Setelah disalin di jurnal baik dalam bentuk ketikan maupun tulis tangan, siswa selanjutnya akan diarahkan untuk mengunggahnya melalui googleform yang rutin saya krimkan selama satu minggu sekali. 

Tak lupa, saya juga mengadakan bedah bacaan selama satu minggu kemarin dari jurnal yang sudah dibuat untuk memperkuat daya kritis siswa dan menggali informasi apa yang didapatkan dari buku yang sudah mereka baca pada satu minggu kemarin. Selain itu, saya juga menyediakan reward berupa buku novel yang akan saya berikan kepada mereka yang beruntung, tentunya dengan kriteria tertentu yang sudah saya tetapkan di awal.

Hasil dan Keberlanjutan Program

(Dokpri)
(Dokpri)

Walau masih banyak kendala yang dihadapi setidaknya dari program yang telah saya berlakukan, selama setahun ini saya sudah mendapatkan banyak pelajaran dan sharing dari siswa tentang bahan bacaan yang telah dibaca. Siswa juga mampu meningkatkan daya kritisnya melalui membaca buku di rumah, di sekolah, dan di manapun ia berada. 

Manfaat lainnya, guru seperti saya dan rekan sejawat lainnya juga mendapatkan beberapa siswa pilihan yang memiliki bakat di bidang komunikasi, kreasi menulis, hingga berpidato untuk kemudian diikutkan lomba-lomba yang diadakan oleh pemerintah kota Samarinda. 

Hadirnya program yang saya jalankan ini juga telah memantik rasa kepedulian saya untuk terus mengasah daya kritis anak dan membekali mereka dalam urusan membaca karena pada dasarnya membaca buku adalah sebuah kebutuhan bukan suatu paksaan apalagi kepentingan tertentu. 

Yuk mari bersama-sama kita giatkan kemampuan literasi anak di sekolah dengan melakukan ragam gerakan atau inovasi ideal dan relevan yang baik bagi peserta didik. Salam sehat dan bahagia untuk bapak/ibu guru hebat di seluruh Indonesia. 

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun